"Dari sektor swasta, saya tidak dapat berbicara atas nama mereka, tetapi ada banyak minat dan selera dan ada banyak gairah tentang sepak bola," kata Pangeran Abdulaziz.
"Kami pasti akan mendukungnya jika ada sektor swasta [Saudi] yang masuk, karena kami tahu itu akan berdampak positif pada olahraga di kerajaan," lanjutnya.
Sebelumnya, Arab Saudi sudah memiliki konsorsium yang mengakuisisi salah satu klub Liga Inggris, yakni Newcastle United, pada akhir 2021.
Newcastle dibeli dengan dukungan Pangeran Arab Saudi, Mohammed bin Salman, senilai 300 juta pounds atau sekitar Rp5,8 triliun.
❗️???????????????????????????????? @MailSport:
Liverpool enter talks with Saudi Arabian and Qatari consortiums over a potential £3BILLION takeover as Fenway Sports Group set the wheels in motion for a sale at Anfield.????????????
— LFC Transfer Room (@LFCTransferRoom) November 27, 2022
Pada Mei lalu, Liverpool dihargai oleh majalah Forbes dengan nilai 3,89 miliar pounds atau sekitar Rp72 triliun.
Setidaknya, Liverpool sudah terpasang harga tersebut bagi para peminat yang ingin mengakuisisi mereka.
Apabila salah satu dari dua konsorsium tersebut benar-benar mengambil alih Liverpool, ini akan menjadi langkah besar tim.
Dana melimpah bisa menjadi senjata untuk memperkuat tim sekaligus membangun fasilitas klub lebih modern.
Namun, selain dengan dua konsorsium dari Timur Tengah tersebut, Liverpool juga diminati oleh beberapa pembeli dari Amerika Serikat.
Editor | : | Ade Jayadireja |
Sumber | : | Dailymail.co.uk |
Komentar