BOLASPORT.COM - Dua konsorsium asal Timur Tengah, yakni dari Arab Saudi dan Qatar, sedang dalam proses diskusi untuk mengakuisisi Liverpool.
Fenway Sports Group (FSG) memberi kabar mengejutkan dengan mengumumkan bakal menjual Liverpool pada 2023.
Perusahaan asal Amerika Serikat tersebut telah mengubah wajah Liverpool kembali disegani di kancah sepak bola Eropa setelah mengalami keterpurukan pada 2010.
Dengan telah berhasil mengembalikan kejayaan The Reds, FSG merasa menjualnya saat ini adalah langkah yang tepat di mana kondisi klub sedang stabil.
Namun, keputusan menjual Liverpool ini disebut-sebut karena gagalnya pemilik FSG mewujudkan European Super League.
Terlepas dari alasan yang mendasarinya, para pendukung Liverpool merasa senang dengan dijualnya klub mereka.
Pasalnya, para pendukung klub menganggap FSG terlampau pelit soal urusan pembelian pemain yang dibutuhkan tim.
Meski mampu menghasilkan berbagai titel bergengsi, termasuk trofi Liga Champions keenam dan buka puasa gelar Liga Inggris setelah 30 tahun, hal tersebut dianggap sebagai pencapaian Juergen Klopp.
Baca Juga: Cristiano Ronaldo Pergi dari Manchester United, Casemiro Sedih dan Cuma Bisa Beri Doa Terbaik
Kesukesan besar Liverpool berkat kejeniusan Klopp sebagai pelatih dengan memaksimalkan pemain meski dana transfer yang didapatkan sedikit.
Melansir dari Daily Mail, Liverpool kini sedang dalam proses pembicaraan dengan dua konsorsium asal Timur Tengah.
Dua konsorsium tersebut berasal dari Arab Saudi dan Qatar yang menyatakan minat untuk mengakuisisi Liverpool.
Para pejabat tinggi konsorsium dilaporkan sedang mendekati Direktur FSG, Mike Gordon, sebagai orang yang mengurusi penjualan klub.
Keduanya bukanlah milik kerajaan dan berasal dari pihak swasta, tetapi kedua pihak dianggap dekat dengan penguasa di Arab Saudi dan Qatar.
Terlebih bagi Arab Saudi, ini bisa menguntungkan pihak kerajaan jika mengakuisisi Liverpool.
Menteri Olahraga Arab Saudi, Pangeran Abdulaziz bin Turki Al-Faisal, mengatakan bahwa akan bagus jika Arab Saudi berinvestasi kepada Liverpool dan Manchester United.
Sebagai informasi, Manchester United juga masuk daftar jual dengan waktu berdekatan.
"Dari sektor swasta, saya tidak dapat berbicara atas nama mereka, tetapi ada banyak minat dan selera dan ada banyak gairah tentang sepak bola," kata Pangeran Abdulaziz.
"Kami pasti akan mendukungnya jika ada sektor swasta [Saudi] yang masuk, karena kami tahu itu akan berdampak positif pada olahraga di kerajaan," lanjutnya.
Sebelumnya, Arab Saudi sudah memiliki konsorsium yang mengakuisisi salah satu klub Liga Inggris, yakni Newcastle United, pada akhir 2021.
Newcastle dibeli dengan dukungan Pangeran Arab Saudi, Mohammed bin Salman, senilai 300 juta pounds atau sekitar Rp5,8 triliun.
❗️???????????????????????????????? @MailSport:
Liverpool enter talks with Saudi Arabian and Qatari consortiums over a potential £3BILLION takeover as Fenway Sports Group set the wheels in motion for a sale at Anfield.????????????
— LFC Transfer Room (@LFCTransferRoom) November 27, 2022
Pada Mei lalu, Liverpool dihargai oleh majalah Forbes dengan nilai 3,89 miliar pounds atau sekitar Rp72 triliun.
Setidaknya, Liverpool sudah terpasang harga tersebut bagi para peminat yang ingin mengakuisisi mereka.
Apabila salah satu dari dua konsorsium tersebut benar-benar mengambil alih Liverpool, ini akan menjadi langkah besar tim.
Dana melimpah bisa menjadi senjata untuk memperkuat tim sekaligus membangun fasilitas klub lebih modern.
Namun, selain dengan dua konsorsium dari Timur Tengah tersebut, Liverpool juga diminati oleh beberapa pembeli dari Amerika Serikat.
Editor | : | Ade Jayadireja |
Sumber | : | Dailymail.co.uk |
Komentar