"Liga Spanyol telah melaporkan Juventus ke UEFA pada 2022 begitu ada temuan pelanggaran financial fair play," tulis kompetisi tersebut menambahkan.
Temuan awal Liga Spanyol didapat dari laporan Guardia di Finanza, sebuah agen penegakan hukum yang bekerja di bawah Menteri Ekonomi dan Finansial Italia.
Juventus dianggap melakukan transaksi transfer di luar kemampuan ekonomi mereka.
Selain itu, beberapa pembayaran pegawai klub tersebut dianggap tidak tercatat dalam laporan.
Laporan gaji pemain Juventus juga dianggap sengaja ditutup-tutupi agar klub tidak melanggar ketentuan FFP.
Liga Spanyol merasa keanehan dalam temuan tersebut menandai pelanggaran Juventus atas peraturan FFP milik UEFA.
Kegigihan Liga Spanyol dalam masalah ini tidak lepas dari keinginan mereka menjalankan kompetisi yang sehat.
Juventus president Andrea Agnelli, vice president Pavel Nedved and the rest of the board have resigned amid an investigation into charges of false accounting against the club, per multiple reports pic.twitter.com/UY11GrqyLA
— B/R Football (@brfootball) November 28, 2022
Baca Juga: Skenario Kelolosan Grup C Piala Dunia 2022 - Lionel Messi cs Wajib Menang, Lewandowski Hati-Hati
Kompetisi tersebut memiliki peraturan ketat tentang pemberian gaji pemain dan sumber pendapatan klub.
Kebijakan tersebut sudah memukul sejumlah klub besar seperti Barcelona yang sempat kesulitan mendaftarkan pemain.
Untuk itu, Liga Spanyol menginginkan hukuman berat bagi klub-klub yang telah melanggar peraturan UEFA.
Javier Tebas selaku presiden Liga Spanyol merasa UEFA belum memperketat peraturan mereka sendiri.
Ia pun terus memantau perkembangan setiap kasus agar tim yang melanggar segera mendapat hukuman yang setimpal.
Editor | : | Bonifasius Anggit Putra Pratama |
Sumber | : | ESPN.com |
Komentar