Baca Juga: 4 Kali Operasi Belum Cukup untuk Sempurnakan Lengan Marc Marquez
"Saya pikir itu kuncinya. Kami tidak pernah kehilangan kepercayaan satu sama lain."
"Dan itu membuat perbedaan besar dalam mengembalikan kami ke jalur yang benar. Kelompoknya sangat ketat di sekelilingnya ."
Selain kekompakan tim yang sangat baik, rahasia kesuksesan Ducati meraih triple crown pada musim 2022 ini terletak pada pekerjaan yang dilakukan oleh para teknisi.
Para teknisi pabrikan Borgo Panigale, sangat baik dalam mengumpulkan data di pit maupun di atas lintasan untuk menemukan solusi yang paling tepat jika motor mereka mengalami masalah.
Jika berkaca pada masa lalu, Ducati sebenarnya sudah memiliki motor yang bertenaga namun kelemahannya adalah sangat sulit dikendalikan.
Baca Juga: DNA Alien Marc Marquez Masih Ada, Problem Honda Bukan Soal Motor dan Pembalap
Bahkan seorang maestro seperti Valentino Rossi, sempat kesulitan menjinakkan motor Desmosedici.
"Ducati 2007 adalah motor yang ekstrim, dengan mesin yang sangat bertenaga namun hampir tidak bisa diatur," ucap Cristian Gabarrini yang merupakan salah satu crew chief di Ducati.
"Mesin itu sangat haus akan bahan bakar, menghabiskan banyak bahan bakar."
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Corsedimoto.com |
Komentar