"Saya target bisa menyelesaikan total angkatan setinggi mungkin tapi tetap semampunya. Masalah medali itu nomor dua," tutur Eko.
Atlet kelahiran Lampung ini memasang target total angkatan 310 kg.
Catatan itu sama seperti yang berhasil dibukukannya pada International Fajr Cup 2020. Dalam kejuaraan itu, Eko mencatatkan snatch 138 kg dan clean and jerk 172 kg.
Angkatan sebesar 310 kg tersebut masih menjadi rekor pribadi tertinggi Eko di kelas 61kg putra.
Saat merebut medali perak Olimpiade Tokyo 2020 Eko "hanya" mencatatkan total angkatan 302 kg dengan rincian snatch 137kg dan clean and jerk 165kg.
Angka ini jauh di bawah musuh bebuyutannya dari China, Li Fabin, yang membukukan total angkatan 313 kg.
Li Fabin akan kembali menjadi rival Eko dalam Kejuaraan Dunia 2022 setelah absen dari berbagai kompetisi internasional selama 15 bulan.
Li memimpin kelas 61 kg di Bogota dengan mendaftar total angkatan tertinggi 311kg. Sementara itu, Eko berada di posisi kedua dengan 310 kg.
Adapun rekor dunia kelas 61kg masih dipegang Li Fabin dengan total angkatan 318 kg yang dicatatkannya dalam Kejuaraan Dunia 2019 di Pattaya, Thailand.
Baca Juga: Tak Mau Muluk-muluk, PB PABSI Hanya Targetkan Tambah Poin Menuju Olimpiade
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Antara.com |
Komentar