Dalam sebuah wawancara dengan media Brasil, Super Lutas, Freire menjelaskan bahwa kesalahan terbesarnya adalah terlalu meremehkan kemampuan Usman Nurmagomedov.
"Saat saya keluar dari arena, saya mengetahui dengan jelas apa yang telah saya lakukan dengan salah," kata Patricky dikutip BolaSport.com dari Bloody Elbow.
"Apa yang tidak dapat saya lakukan dalam laga itu. Saya hanya menonton laga (ulang) itu sekali saja, itu berlangsung persis seperti yang saya bayangkan."
"Saya hampir tidak dapat melakukan apapun. Saya terlalu melebih-lebihkan pria itu. Saya menunggu terlalu lama sampai ia melakukan sesuatu."
"Dia (Usman) hanya menjaga jarak, melontarkan beberapa tendangan dan terus bergerak dengan baik."
"Itu adalah strategi yang cerdas dan ia mampu melakukannya. Saya tidak dapat melakukan hal yang saya inginkan. Saya terlalu berhati-hati," ujar Patricky.
Baca Juga: Kesehatan Mental Nomor 1, Charles Oliveira Tolak Rematch Lawan Islam Makhachev
Petarung berusia 36 tahun itu berjanji bahwa dia akan memulai laga lebih agresif jika kembali mendapatkan kesempatan untuk menghadapi Usman Nurmagomedov.
"Saya seharusnya memulai laga dengan cara yang sama seperti saya memulai ronde kelima," kata Patricky.
"Saya seharusnya tidak menghormatinya sama sekali. Saya merasa ia tidak seperti yang dibayangkan. Saya sebenarnya mengira tendangannya akan lebih kuat," pungkasnya.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | bloodyelbow.com |
Komentar