Ahsan/Hendra punya jam terbang tertinggi di turnamen Finals dibanding kontestan lainnya.
Sebelum ini Ahsan/Hendra sudah mengikuti tiga edisi World Super Series Finals atau tiga edisi World Tour Finals.
Pasangan berjuluk The Daddies ini telah menjadi juara tiga kali di turnamen akhir tahun dengan gelar terakhir terjadi pada 2019.
Favorit juara lainnya adalah Viktor Axelsen (Denmark) yang sedang menguasai sektor tunggal putra dengan persentase kemenangan 95,9 persen (47/49).
Peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 tersebut telah menjalani tahun 2022 dengan sangat kuat dan sulit dikalahkan.
Axelsen sempat tak terkalahkan dalam 39 laga beruntun. Ini melewati rekor sebelumnya yang dipegang Lin Dan (China) dengan 31 laga tak terkalahkan
Di World Tour sendiri Axelsen mengemas lima gelar juara termasuk dua turnamen Super 1000, All England Open dan Indonesia Open.
Persaingan di tunggal putri lebih ketat.
He Bing Jiao (China) dan Tai Tzu Ying (Taiwan) memimpin tunggal putri dengan win rate masing-masing 81,6 persen (40/49) dan 81,2 persen (39/48).
Baca Juga: Legenda Tunggal Putra Malaysia Sebut Comebacknya Shi Yu Qi Jadi Ancaman Besar
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | badmintonplanet.com, bwf.tournamentsoftware.com |
Komentar