"Ini adalah kemitraan bisnis dan kami mungkin berada di tempat yang tepat pada waktu yang tepat," ucap Guidotti, dikutip BolaSport.com dari Crash.net.
"Kami harus sedikit meningkatkan sisi aerodinamika motor. Ini salah satu aspek yang belum dieksplorasi dunia motor hingga beberapa tahun yang lalu."
"Jadi tentunya ada ruang untuk peningkatan di sana dan kesepakatan dengan Red Bull Technologies bisa membantu kami."
Guidotti berharap purwarupa dari aerodinamika baru akan siap untuk diuji coba saat tes pramusim digelar pada Februari 2023 di Sepang, Malaysia.
Sebagai informasi, setiap pembalap hanya bisa melakukan pergantian aerodinamika sebanyak satu kali saja selama satu musim.
Tentunya, konsep aerodinamika di F1 dan MotoGP memiliki perbedaan.
Motor MotoGP bergerak lebih dinamis sehingga ada perbedaan antara ketika motor berada dalam posisi tegak dengan saat dimiringkan di tikungan.
Selain itu ride-height device, peranti yang mengubah ketinggian motor untuk mencegah wheelie (terangkatnya roda depan saat berakselerasi), menghadirkan variabel lain untuk dipertimbangkan.
"Bukan hanya untuk mencegah wheelie, aerodinamika memengaruhi segalanya sekarang," ucap Guidotti lagi.
Baca Juga: Informasi A1: Tim Valentino Rossi Bakal Jadi Tim Satelit Yamaha pada MotoGP 2024
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Crash.net |
Komentar