Setidaknya, ada 15.000 jiwa yang tinggal di Qatar dan dari berbagai belahan dunia datang untuk mendukung secara langsung.
Ingar-bingar dukungan di stadion berupa peluit, teriakan semangat, pukulan drum, hingga nyanyian memberi motivasi tambahan bagi para pemain.
Regragui sendiri mengungkapkan bahwa timnya tidak akan bisa melaju jauh tanpa adanya dukungan dari para penonton di stadion.
Ditambah lagi, dukungan daru publik Maroko juga memberikan semangat bagi para pemain untuk bisa mencetak sejarah.
Morocco fans celebrate across the world ???????? pic.twitter.com/KFt5YXRtIN
— GOAL (@goal) December 7, 2022
3. Faktor letak negara akibat diaspora
Pertandingan melawan timnas Spanyol memiliki sejarah tersendiri bagi Maroko yang terletak dekat.
Secara konteks sosiologis, banyak pemain Maroko yang memiliki kewarganegaraan ganda akibat diaspora (terpecahnya bangsa yang kemudian menyebar).
Ada 14 nama dari total 26 pemain timnas Maroko yang merupakan hasil bakat dari diaspora.
Only 12 of Morocco's 26-man squad were born in Morocco. It's very much a team of the European diaspora, now the darlings of the collective Arab world watching the World Cup.
— Ishaan Tharoor (@ishaantharoor) December 6, 2022
Banyak para pemain timnas Maroko yang lahir dari wilayah Eropa Barat seperti Belgia, Prancis, Belanda, hingga Belgia.
Ini menjadikan kemudahan bagi mereka untuk menimba ilmu di Eropa yang dianggap lebih maju dibandingkan benua lainnya dalam urusan sepak bola.
Editor | : | Bonifasius Anggit Putra Pratama |
Sumber | : | aljazeera.com |
Komentar