BOLASPORT.COM - Pelatih Belanda, Louis van Gaal, mulai gerah menghadapi pertanyaan yang sama terus-menerus soal taktik yang ia gunakan di Piala Dunia 2022.
Timnas Belanda masih bertahan di Piala Dunia 2022 setelah serangkaian hasil positif yang mereka raih.
Di fase grup Piala Dunia 2022, De Oranje mengumpulkan poin 7 berkat menang 2-0 masing-masing melawan Senegal dan Qatar, serta bermain imbang 1-1 kontra Ekuador.
Langkah timnas Belanda di babak 16 besar Piala Dunia 2022 juga tidak bisa dibendung oleh Amerika Serikat yang takluk 3-1 di tangan Virgil van Dijk dkk.
Hasil-hasil tersebut membawa negara yang tiga kali menjadi finalis Piala Dunia itu melaju ke babak delapan besar Piala Dunia 2022.
Timnas Belanda lantas akan bertemu Argentina pada babak perempat final, Sabtu (10/12/2022) pukul 02.00 WIB.
Meski begitu, kritik masih membayangi pilihan taktik yang digunakan oleh Louis van Gaal.
Baca Juga: Hasil Dubai Super Cup - Arsenal 3-0 Lyon, The Gunners Menang Meyakinkan dengan Skuad Muda
Dikutip BolaSport.com dari Reuters, media Belanda mempertanyakan pilihan Louis van Gaal mengandalkan serangan balik.
Padahal, timnas Belanda identik dengan skema menyerang total yang kerap disebut total football, yang dipopulerkan pelatih legendaris Rinus Michels pada era 1970-an.
Filosofi ini Michels bawa saat melatih Ajax Amsterdam, dan kemudian diadopsi oleh timnas Belanda pada Piala Dunia 1974.
Metode total football ini juga yang membawa Belanda juara Piala Eropa 1988 tatkala Rinus Michels menjadi juru taktik.
Pertanyaan soal taktik itu pun kembali dihadapi Van Gaal pada konferensi pers jelang laga kontra timnas Argentina di perempat final Piala Dunia 2022.
Eks pelatih Manchester United tersebut menanggapi pertanyaan yang diajukan dengan penjelasan panjang.
Ia balik mengkritik orang-orang yang menilai negatif taktiknya sebagai orang yang tidak paham sepak bola.
Baca Juga: PIALA DUNIA 2022 - Inggris Vs Prancis, Gareth Southgate Sudah Siapkan Strategi Anti-Mbappe
“Saya mendapat pertanyaan yang sama terus-menerus, tetapi sepertinya Anda semua tidak mengerti kalau sepak bola terus berkembang,” kata Van Gaal, dikutip BolaSport.com dari Reuters.
“Sekarang memainkan sepak bola menyerang lebih sulit dibanding 20 tahun lalu saat saya melatih Ajax Amsterdam. Pada Piala Dunia 2014 saya juga dikritik karena bermain bertahan.”
“Setelah itu, separuh tim di dunia bermain dengan gaya yang saya terapkan. Sepak bola sekarang berkembang ke arah sana,” tutur Van Gaal.
Louis van Gaal juga mengacu kepada hasil-hasil di Piala Dunia 2022 untuk menjustifikasi pilihan strateginya.
Lebih lanjut, Van Gaal mengatakan Brasil pun menggunakan metode yang serupa dengan Belanda, dan tetap menyandang status tim unggulan.
“Di Piala Dunia 2022 kita banyak melihat hasil yang sangat ketat, termasuk antara negara besar melawan negara yang lebih kecil. Bertahan lebih mudah dibanding menyerang,” ucap Van Gaal melanjutkan.
“Namun, salah besar jika Anda menganggap Belanda hanya bisa bertahan."
Baca Juga: PIALA DUNIA 2022 - Peringatan Virgil van Dijk Soal Argentina dan Lionel Messi
“Gaya main Brasil hampir sama dengan Belanda."
"Mereka punya pemain dengan teknis yang bagus dan mendapat hasil positif, tetapi ada kalanya Brasil tampi medioker dan tak menarik."
“Toh, bukan berarti Brasil tampil buruk di Piala Dunia 2022. Saya sudah katakan mereka tim favorit di mata saya.”
“Belanda pun tim yang punya kans juara, karena saya harap kami-lah tim terbaik,” ujar Van Gaal mengakhiri.
Editor | : | Bonifasius Anggit Putra Pratama |
Sumber | : | Reuters |
Komentar