Baca Juga: BWF World Tour Finals 2022 - Hadapi Juara Dunia, Anthony Pantang Lengah
Gregoria juga menyebut bahwa An memiliki keunggulan, karena pada pertandingan sebelumnya bermain di lapangan yang sama.
"Saya juga bermain terlalu terburu-buru, beberapa kali saya punya kesempatan gagal menjadi poin karena saya tidak sabar," ucap Gregoria.
"Harusnya dengan kondisi seperti ini, semua harus diperhitungkan. Itu yang membuat saya kecewa."
"An Se Young kemarin bermain di lapangan ini jadi secara keseluruhan dia mungkin sudah tahu cara menguasai keadaan, selain itu dia adalah dia tipe pemain safe."
Menelan kekalahan pada pertandingan kedua, membuat kerja Gregoria pada pertandingan terakhir harus lebih keras.
Apalagi Gregoria akan berjumpa dengan ratu bulu tangkis dunia, Akane Yamaguchi. Meski bertemu lawan kuat Gregoria tidak ingin menelan kekalahan lagi dan gagal lolos ke semifinal.
Baginya pada pertandingan hari ini tidak ada kata kalah, yang ada harus menang.
Jika melihat rekor pertemuan sebenarnya cukup berat bagi Gregoria. Pasalnya dari 12 pertemuan, Gregoria hanya berhasil memetik kemenangan pada tiga pertandingan saja.
Tapi perlu diingat bahwa dalam tiga pertemuan terakhir, Gregoria berhasil dua kali mengalahkan Akane yaitu pada babak 32 besar Malaysia Open 2022 dan perempat final Malaysia Masters 2022.
"Kalau kemarin saya tidak mau memikirkan kemenangan, hari ini saya tidak mau memikirkan kekalahan," ucap Gregoria.
"Masih ada laga besok (red-hari ini), semoga saya bisa menemukan motivasi lagi untuk berjuang melawan Akane Yamaguchi."
Baca Juga: BWF World Tour Finals 2022 - Asa Juara Grup Ahsan/Hendra Diadang 1 Luka dari Duo Menara Reborn
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | PBSI.id |
Komentar