BOLASPORT.COM - Magomed Ankalaev, masih belum bisa melupakan keputusan kontroversial dewan juri yang sangat merugikan pihaknya saat bersua UFC 282.
Duel di kelas berat ringan antara Magomed Ankalaev dan Jan Blachowicz harus berakhir tanpa pemenang setelah bertarung sengit selama lima ronde penuh pada UFC 282.
Baik Ankalaev dan Blachowicz menciptakan duel yang sangat kompetitif dengan kedua petarung berganti mendominasi.
Pada dua ronde pertama, Ankalaev sempat dibuat kepayahan oleh serangan-serangan Blachowicz dalam pertarungan berdiri alias stand fighting.
Ankalaev bahkan sampai kerepotan setelah Blachowicz menghujaninya melalui tendangan-tendangan yang mengarah ke kakinya.
Meski begitu, Anklaev mampu bangkit di dua ronde terakhir dengan balik mendominasi jalannya pertarungan lewat permainan bawah.
Baca Juga: Kejurnas Beregu Dewasa Antarklub PBSI 2022 - Terjadi Ketimpangan, Pembagian Divisi Jadi Solusi
Sayangnya, upaya Ankalaev belum berhasil memberikannya kemenangan finis. Walhasil keputusan pemenang harus berakhir di meja juri.
Ketiga juri yang bertugas saat itu, Mike Bell, Derek Cleary, dan Sal D'Amato memberikan skor yang berbeda untuk duel Ankalaev vs Blachowicz.
Dengan rincian, Mike Bell menilai Blachowicz unggul dengan skor 48-47. Derek Cleary menganggap Ankalaev menang dengan skor 48-46. Adapun keputusan sama kuat diberikan juri Sal D'Amato dengan nilai 47.
Keputusan itu yang akhirnya memberikan laga Ankalaev dan Blachowicz berakhir lewat keputusan Split Draw.
Hasil ini dirasa sangat keberatan oleh kubu Ankalaev yang tak bisa menutupi kekewaannya seusai laga.
Jagoan asal Dagestan, Rusia itu merasa dirinya lebih layak membawa pulang sabuk juara.
Penyataan serupa bahkan diucapkan Blachowicz yang menyebutkan bahwa Ankalaev lah pemenang dalam pertandingan itu.
Kendati demikian, Ankalaev hanya ingin mengambil hikmah dalam pertarungan melawan Blachowicz.
Dia sadar bahwa kemenangan finis adalah yang paling aman untuk memenangkan sabuk.
"Sulit untuk menggambarkan perasaan yang saya miliki saat ini. Bersama dengan tim, kami telah bekerja menuju tujuan ini selama bertahun-tahun," kata Ankalaev dikutip BolaSport.com dari Championat.
"Mungkin, jalan hidup saya diatur sedemikian rupa sehingga tidak ada yang datang dengan mudah, tetapi saya tahu ke mana dan mengapa saya pergi."
"Saya tidak akan mencari yang bersalah, saya hanya akan membuktikan dengan perbuatan dan akan melakukan segalanya untuk memenangkan sabuk," ujar Ankalaev.
"Tidak membiarkan para juri membuat keputusan," ucap Ankalaev.
Baca Juga: Gara-gara Perang Mulut, Conor McGregor Terancam Diseret ke Pengadilan
Tak lupa, Ankalaev juga mengucapkan banyak terima kasih kepada para penggemar yang juga merasa sakit hati dengan keputusan juri.
"Saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua orang yang sakit hati dan khawatir," kata Ankalaev.
"Bagi saya, pengakuan hati Anda jauh lebih penting daripada apa yang tertulis di atas kertas."
"Saya ingin berterima kasih kepada semua orang yang terlibat dalam perjalanan saya di olahraga ini," tulis Ankalaev melalui media sosialnya.
Setelah gagal mendapatkan sabuk juara, Ankalaev praktis tak langsung mendapatkan pertandingan gelar kembali.
Presiden UFC, Dana White, sudah memastikan petarung lain untuk memperebutkan sabuk juara kelas berat ringan yang kini masih tanpa pemilik.
Dana White menunjuk Glover Teixeira dan Jamahal Hill untuk bertarung dalam perebutan gelar yang dijadwalkan bertanding pada UFC 283 di Brasil.
Baca Juga: Cedera Jegal Langkah Kamaru Usman Rebut Sabuk Juara Kelas Welter UFC
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Championat |
Komentar