BOLASPORT.COM - Pasangan ganda putra Jepang, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi, ingin menunjukan kualitasnya sebagai pemain nomor satu dunia.
Takuro Hoki/Yugo Kobayashi terus menjadi sorotan usai penampilannya yang jauh dari ekspetasi pada akhir tahun ini.
Sorotan kian tajam itu datang setelah mereka berhasil menggeser takhta milik ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo sebagai ganda putra nomor satu dunia.
Hoki/Kobayashi resmi menyandang sebagai pasangan ganda putra nomor satu dunia pada pekan ke-38 Selasa (20/9/2022) lalu.
Soal pencapaian, Hoki/Kobayashi paling mentok hanya mampu menembus babak perempat final dalam tujuh kali penampilan terakhirnya.
Hoki/Kobayashi empat kali terhenti di babak delapan besar dan dua hasil mengecewakan setelah kalah pada babak pertama Japan Open dan Denmark Open 2022.
Baca Juga: Semangat Juang Rinov/Pitha Dipuji Usai Perbaiki Rekor Ganda Campuran Indonesia
Terakhir, Hoki/Kobayashi yang berstatus sebagai juara bertahan juga tak berhasil lolos dari fase grup pada BWF World Tour Finals 2022.
Hoki/Kobayashi harus tersingkir setelah menelan kekalahan pada dua pertandingan terakhir walau sempat tampil menjajikan pada pertandingan pertama usai mengalahkan wakil Malaysia, Ong Yew Sin/Teo Ee Yi.
Mereka menyadari bahwa sesuatu perlu diubah dalam hal permainan dan pola pikir.
Hoki/Kobayashi mengakui bahwa persaingan di sektor ganda putra semakin sengit.
"Dibandingkan dengan hasil tahun lalu, orang-orang di sekitar saya mungkin merasa tidak puas," kata Hoki dikutip BolaSport.com dari Badminton Spirit.
"Tetapi ganda putra saat ini adalah ajang yang diperebutkan dengan ketat di mana pasangan mana pun bisa menang."
"Sangat sulit untuk menang. Kami juga berada dalam situasi di mana kami sedang mencari apa yang harus dilakukan untuk keluar dari jalan tersebut," tutur Hoki.
"Tahun depan akan menjadi tahun yang penting, karena perlombaan menuju Olimpiade akan dimulai, jadi saya harap kami bisa membawa penampilan kami ke level yang baik saat itu," ujar Hoki.
Performa Hoki/Kobayashi memang terbilang menurun jika dibanding pada akhir-akhir tahun lalu ketika berhasil menjuarai empat turnamen bergengsi yaitu, Denmark Open (Super 1000), Indonesia Masters (Super 750), BWF World Tour Finals, dan Kejuaraan Dunia.
Adapun pada tahun ini, Hoki/Kobayashi menutup tahun dengan torehan dua gelar juara pada Thailand Open (Super 500) dan Malaysia Open (Super 750).
Baca Juga: Kejurnas Beregu Dewasa Antarklub PBSI 2022 - Terjadi Ketimpangan, Pembagian Divisi Jadi Solusi
Terkait catatan yang kurang memuaskan, Hoki/Kobayashi mengaku tidak bisa menikmati permainannya sepanjang tahun 2022.
"Meskipun kami bermain bagus tahun lalu, kami belum bisa bermain bagus tahun ini," ucap Kobayashi.
"Dan kami belum bisa menikmati permainan kami sepanjang tahun. Saya ingin mulai bermain bulutangkis lagi tahun depan, seperti yang saya lakukan tahun lalu," tutur Kobayashi.
Meski begitu, Hoki/Kobayashi ingin mengambil hal positif setelah berpartisipasi di 14 turnamen, baik individu maupun non-individu.
Hoki/Kobayashi mengungkapkan ingin bermain lebih bersabar dan tidak ingin terlalu terburu-buru dalam bermain.
"Dalam hal perasaan saya, saya terdorong selama pertandingan, tapi saya pikir saya menjadi lebih sabar," kata Hoki.
"Tampaknya jumlah game yang mudah hilang telah berkurang (RED: bahkan jika Anda kalah dalam dua gim)."
"Bahkan jika game pertama buruk, game kedua menjadi lebih taktis, jadi kita harus lebih sabar dan dapat menarik permainan kita bahkan dalam situasi yang buruk. Saya pikir itu baik-baik saja," ujar Hoki.
Baca Juga: Permainan Apriyani/Fadia Mulai Monoton, Waspada Potensi Ambyar Sudah Ada
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | badspi.jp |
Komentar