Pierluigi Collina memimpin partai puncak Piala Dunia edisi pertama di Benua Asia.
Menariknya, dalam dua kali edisi Piala Dunia digelar di Benua Asia, wasit yang memimpin babak final memiliki kemiripan.
Tak hanya datang dari negara yang sama-sama tersingkir di babak 16 besar, tetapi penampilan Pierluigi Collina dan Szymon Marciniak pun serupa.
Ada yang paham? Ya, Kepala plontos menjadi ciri khas dua wasit babak final Piala Dunia yang berlangsung di Benua Asia.
Fakta menarik bahkan muncul berkaitan dengan juru adil babak final apabila Piala Dunia digelar di luar Benua Amerika dan Eropa.
Selain dua edisi di Benua Asia, Piala Dunia juga pernah digelar di Benua Afrika.
Jika mengingat siapa wasit laga final di Afrika Selatan 2010, maka pembaca mungkin akan tersenyum.
Kepala plontos Howard Webb menjadi salah satu pemandangan di rumput hijau Soccer City, Johanessburg, Afrika Selatan.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar