"Saya akui, persaingan dan kualitas pemain yang ikut seleknas ini demikian merata," ucap Fachri dalam keterangan resmi yang diterima BolaSport.com dari Humas PBSI.
"Setiap bertanding, saya tidak boleh lengah dan kendor. Harapannya semoga saya bisa bisa juara dan bergabung ke pelatnas," kata Fachri.
Hal serupa juga disampaikan oleh Farda yang kalah di partai pembuka dari Fachri.
"Di sini nggak ada lawan yang mudah. Semua bersaing keras untuk masuk pelatnas," tutur Farda.
"Meski kalah, tetap ada kesempatan untuk maju ke babak berikut asal saya bisa memetik kemenangan di partai-partai berikutnya."
Duel tak kalah seru juga terjadi saat Muhammad Rizqy Arya Diningrat menghadapi Aquiritto Jesse Cahyadi dari Sony Dwi Kuncoro Badminton Training Surabaya.
Pemain yang berasal dari klub Excellent Jakarta Timur ini menang dua gim langsung dengan skor 21-15, 21-17.
"Tadi juga tidak mudah. Saya harus berjuang keras dan menyiapkan fisik sebaik mungkin karena harus main dua kali sehari," kata Rizqy.
"Saya memang ingin bergabung ke pelatnas. Cuma memang tidak mudah dan persaingan di seleknas ini sangat ketat."
Baca Juga: Dukung Regenerasi Pemain, PB Djarum Kirimkan 14 Atlet ke Seleknas PBSI 2022
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | PBSI.id |
Komentar