BOLASPORT.COM - Wakil presiden Inter Milan, Javier Zanetti, tidak menyukai perbandingan antara Lionel Messi dan Diego Maradona, baginya pemain terbaik dalam sejarah tetaplah orang Argentina.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Javier Zanetti selepas timnas Argentina menjuarai Piala Dunia 2022.
Javier Zanetti menjadi salah satu tamu istimewa yang menghadiri partai final Piala Dunia 2022 yang mempertemukan timnas Argentina dan timnas Prancis.
Timnas Argentina sendiri menjadi juara dunia di Qatar tak lepas dari peran kunci Lionel Messi.
Lionel Messi memimpin armada Lionel Scaloni di Stadion Lusail dengan penuh kepercayaan diri.
Pada laga yang berlangsung Minggu (18/12/2022) malam WIB, timnas Argentina mampu memenangi duel ketat melawan timnas Prancis.
Sempat unggul 2-0 di babak pertama, timnas Argentina kecolongan di babak kedua sehingga laga berakhir 2-2 di waktu normal.
Baca Juga: PIALA DUNIA 2022 - Bintang Real Madrid Beri Pujian Setinggi Langit ke Lionel Messi
Ketika berhasil memimpin 3-2 di babak extra time pertama, Les Bleus mampu memaksa laga harus berakhir 3-3 dan berlanjut dengan adu penalti lewat gol ketiga Kylian Mbappe.
Kylian Mbappe sebelumnya sudah membukukan gol pada menit ke-80 lewat penalti dan menit ke-81.
Adapun La Albiceleste berhasil mendulang gol melalui brace Lionel Messi (23'-pen, 108') dan sebiji gol dari Angel Di Maria.
Dewi Fortuna lantas berpihak pada timnas Argentina usai memenangi babak tos-tosan dengan skor 4-2.
Setelah kemenangan Argentina yang terinspirasi dari Lionel Messi, banyak yang meyakini bahwa pencapaian sang pemain melampaui legenda tim, almarhum Diego Maradona.
Messi dianggap menjadi yang terbaik dalam sejarah dengan melewati Diego Maradona.
Namun, Zanetti menolak anggapan tersebut.
Baca Juga: BREAKING NEWS - Karim Benzema Putuskan Pensiun dari Timnas Prancis!
Bagi wakil presiden Inter Milan tersebut, dirinya senang karena pemain terbaik dalam sejarah sama-sama berasal dari Argentina.
"Saya tidak menyukai perbandingan, kami semestinya bahagia dengan pemain terbaik dalam sejarah adalah orang Argentina," ujar Zanetti seperti dikutip BolaSport.com dari La Gazzetta dello Sport.
"Messi tidak berubah."
"Saya pikir dia jauh lebih matang dan saya meyakini bahwa dia telah menularkan kepemimpinannya kepada semua orang," tutur Zanetti menambahkan.
Bagi Argentina, gelar juara di Qatar menjadi gelar ketiga yang mereka raih sepanjang keikutsertaannya di Piala Dunia.
Kali terakhir La Albiceleste menjadi kampiun adalah Piala Dunia 1986 yang juga dimenangkan oleh Diego Maradona.
Sementara itu, bagi Messi, ini menjadi gelar Piala Dunia perdananya sepanjang berkarier bersama timnas Argentina.
— Fabrizio Biasin (@FBiasin) December 18, 2022
Baca Juga: 4 Alasan Mengapa Final Piala Dunia 2022 Menjadi Final Terbaik dalam Sejarah
Namun, pembahasan soal penyerang berusia 35 tahun tersebut menjadi terbaik sepanjang sejarah agaknya tidak berlebihan.
Pasalnya, Messi menjadi pemain pertama dalam sejarah Piala Dunia yang sukses mencetak gol di semua fase dalam satu edisi turnamen.
Messi juga sudah membuat 26 penampilan di Piala Dunia yang mematahkan rekor milik Lothar Matthaeus (25 caps).
Selain itu, Messi juga sukses meraih gelar Golden Ball kedua di Piala Dunia sejak terakhir kali memenangkannya pada edisi 2014.
Tak lupa juga dirinya mengalahkan catatan gol penyerang top Argentina di Piala Dunia dengan koleksi 13 gol.
Editor | : | Bonifasius Anggit Putra Pratama |
Sumber | : | La Gazzetta dello Sport, Football-italia.net |
Komentar