Baca Juga: Curhat Bos Ducati Lewati Masa Sulit Sampai Temukan Sosok Penting untuk Tim
Pembalap yang pernah berguru pada Valentino Rossi tersebut, melakukan beberapa kesalahan fatal yang membuat perolehan poinnya tertinggal jauh dari Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha).
Dua kecelakaan yang dialaminya pada MotoGP Catalunya dan MotoGP Jerman, membuat Bagnaia tertinggal 91 poin dari Quartararo.
Berkat dukungan dan kepercayaan yang diberikan Ducati pada Bagnaia akhirnya berbuah manis, Bagnaia berhasil bangkit di paruh kedua.
Perlahan dia mulai memangkas jarak poinnya dengan Quartararo, tidak hanya itu dia juga berhasil memecahkan rekor yang dibuat Stoner.
Dimana Bagnaia berhasil meraih empat kemenangan secara beruntun dari MotoGP Belanda sampai MotoGP San Marino.
Ducati harus menunggu sampai seri terakhir di Valencia untuk memastikan bahwa Bagnaia keluar sebagai juara dunia.
Perjuangan melelahkan dan penuh dengan lika-liku tersebut, diakui Domenicali lebih berharga jika dibandingkan gelar yang diraih oleh Stoner.
Pasalnya pada waktu Stoner meraih gelar juara dunia, mereka sudah memastikan hal tersebut sebelum seri terakhir.
"Itu adalah musim yang tak terlupakan," ucap Domenicali dikutip BolaSport.com dari Motosan.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Motosan.es |
Komentar