BOLASPORT.COM - Bos Honda, Alberto Puih mengaku merinduanpanasnya persaingan di kelas utama MotoGP yang sudah hilang dalam beberapa tahun terakhir, penyebabnya karena pembalap terlalu munafik.
Puig merupakan salah satu mantan pembalap, yang kemudian menjelma menjadi pendamping para pembalap di kelas utama MotoGP.
Puig pernah menjadi manajer pribadi dari Dani Pedrosa sampai pada tahun 2013 yang lalu.
Kemampuannya mendampingi pembalap tidak perlu diragukan lagi, pasalnya Puig berhasil membawa Pedrosa mencapai performa terbaiknya dengan meraih gelar juara dunia.
Setelah membantu Pedrosa meraih gelar juara dunia, Puig lalu direkrut oleh Honda menjadi manajer tim pabrikan Jepang tersebut.
Sejak tahun 2018 dia diberikan tugas untuk mendampingi Marc Marquez mengarungi kerasnya persaingan di MotoGP.
Kedatangan Jorge Lorenzo pada tahun 2019 ke Honda membuat, Puig berkesempatan untuk mendampinginya.
Kesempatan tersebut membuat Puig mengenal Lorenzo lebih jauh. Yang perlu diingat bahwa Lorenzo merupakan salah satu rival Pedrosa.
Puig menceritakan bahwa rivalitas antara Pedrosa dan Lorenzo sudah terbentuk sejak mereka berada di kelas 250 CC.
Baca Juga: Curhat Bos Ducati Lewati Masa Sulit Sampai Temukan Sosok Penting untuk Tim
Kedua pembalap sudah bersaing untuk menjadi yang terbaik, namun menurut Puig pada saat itu Pedrosa sedikit lebih unggul jika dibandingkan dengan Lorenzo.
"Momen paling brutalnya adalah di kelas 250cc. Itu mengerikan," ucap Puig dikutip BolaSport.com dari Speedweek.
"Terjadi persaingan yang hebat. Inti dari segalanya adalah kualitas yang dimiliki Dani dan Jorge, yang membawa balapan ke level yang sangat tinggi."
"Dani selangkah lebih maju di kelas 250CC, yang membuatnya langsung naik ke MotoGP. Kemudian Jorge yang sedikit lebih bersemangat."
Zaman dahulu persaingan panas antar pembalap memang tidak bisa dielakkan lagi, persaingan juga tidak hanya terjadi di atas lintasan.
Persaingan yang awalnya hanya di atas lintasan, pada era itu bisa merembet keluar sehingga membuat hubungan para pembalap kurang harmonis.
"Ada situasi-situasi dalam hidup di mana Anda harus melakukan sesuatu seperti itu dan kemudian Anda melakukannya juga," ucap Puig.
Namun di era MotoGP sekarang ini, hal tersebut sudah tidak ditemui lagi. Pasalnya hubungan para pembalap sangat harmonis.
Menurut Puig hal tersebut dikarenakan para pembalap terlalu munafik dengan terlihat tidak ada rivalitas dan menyajikan hubungan yang harmonis antar pembalap.
Sangat kontras dengan era Pedrosa, Lorenzo dan Valentino Rossi dimana mereka tidak munafik dengan menunjukkan rivalitas sampai di luar lintasan.
"Saat itu jauh lebih sulit untuk bersikap munafik," ucap Puig.
"Saat ini banyak orang memikirkan hal-hal tertentu tetapi tidak mengatakannya, sehingga tidak perlu membahas mana yang benar dan mana yang salah."
Baca Juga: Aksi Saling Tuntut Marc Marquez dan Honda Demi Asa pada MotoGP 2023?
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Speedweek.com |
Komentar