BOLASPORT.COM - Setelah Piala Dunia 2022 di Qatar rampung, kini saatnya bersiap-siap menyambut Piala Dunia berikutnya 4 tahun mendatang di Amerika Utara.
Piala Dunia 2022 di Qatar menyentuh garis finis pada Minggu (18/12/2022).
Timnas Argentina keluar sebagai juara pada edisi kali ini dengan kemenangan adu penalti atas timnas Prancis di final.
Setelah Piala Dunia pertama di Jazirah Arab usai, saatnya kejuaraan akbar empat tahunan menyeberangi Atlantik.
Tiga negara Amerika Utara ditunjuk sebagai tuan rumah: Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko.
Turnamen pada 2026 spesial karena menjadi pergelaran pertama di region tersebut sejak kelarnya AS 1994.
Ma'assalamah (selamat tinggal), Qatar 2022! Kini saatnya menyambut Piala Dunia 2026 dan berikut 5 hal yang harus kamu ketahui tentang turnamen di Amerika Utara mendatang.
1. Tuan rumah
Presiden FIFA, Gianni Infantino, sempat menolak ide penunjukan tuan rumah bersama untuk Piala Dunia dengan prioritas hanya tetap satu negara yang akan terpilih menjadi penyelenggara.
Faktanya, bukan cuma dua, malah tiga negara yang akhirnya disahkan sebagai tuan rumah Piala Dunia 2026.
Trio Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko bersekutu dalam kampanye "United 2026 FIFA World Cup Bid" untuk mengalahkan pencalonan Maroko secara mutlak dalam Kongres FIFA di Moskow, Juni 2018.
Ini adalah kali pertama Piala Dunia digelar di tiga negara sekaligus, dengan tuan rumah terbanyak sebelumnya hanya dua negara saat Jepang-Korea Selatan 2002.
2. Arena Piala Dunia
FIFA mengumumkan 16 kota penyelenggara untuk menggelar pertandingan Piala Dunia yang tersebar di ketiga negara.
Distribusinya adalah 11 kota di Amerika Serikat, 2 di Kanada, dan 3 di Meksiko.
Baca Juga: Qatar 2022 Bukan yang Terakhir, Lionel Messi Lanjut Pimpin Timnas Argentina sampai Piala Dunia 2026
Sejumlah stadion raksasa milik klub NFL pun dikerahkan agar dapat menampung sebanyak-banyaknya suporter dengan 12 dari 16 arena di antaranya berkapasitas di atas 64 ribu orang.
Beberapa stadion di AS bahkan dapat diekspansi untuk menampung 100-an ribu orang.
Adapun Meksiko punya satu arena bersejarah yang ikonis, yakni Stadion Azteca, tuan rumah final Piala Dunia 1986 dan 1970.
Stadion Tuan Rumah Piala Dunia 2026
- Mexico City: Azteca (87.523)
- New York/New Jersey: MetLife Stadium (82.500)
- Dallas: AT&T Stadium (80.000)
- Kansas City: Arrowhead (76.416)
- Houston: NRG Stadium (72.220)
- Atlanta: Mercedes-Benz Stadium (71.000)
- Los Angeles: SoFi Stadium (70.240)
- Philadelphia: Lincoln Financial Field (69.796)
- Seattle: Lumen Field (69.000)
- San Francisco: Levi's Stadium (68.500)
- Boston: Gillette Stadium (65.878)
- Miami: Hard Rock Stadium (64.767)
- Vancouver: BC Place (54.500)
- Monterrey: Estadio BBVA (53.500)
- Guadalajara: Estadio Akron (49.850)
- Toronto: BMO Field (30.000)
3. Perubahan format radikal
Hal paling kentara dari penyelenggaraan Piala Dunia 2026 ialah perubahan sistem turnamen yang radikal.
Kompetisi nantinya akan diikuti 48 negara, meningkat dari terakhir 32 peserta.
Adapun format persebaran jumlah kontestan masih belum mencapai keputusan final.
Salah satu rencana awalnya adalah membagi 48 peserta ke dalam 16 grup yang berisikan masing-masing 3 tim.
Dengan begitu, dua tim teratas dari setiap grup berhak maju ke babak knock-out pertama di fase 32 besar.
Opsi format lain adalah membagi 48 peserta ke dalam 12 grup berisi masing-masing 4 negara, dengan tambahan adanya jatah lolos bagi beberapa tim peringkat ketiga terbaik.
Baca Juga: Dari Malaysia ke Qatar, Lionel Scaloni Bawa Argentina Juara Piala Dunia dalam Seperempat Abad
Terakhir, Piala Dunia 2026 juga mungkin saja dibagi ke dalam dua 'divisi' yang berisi masing-masing 24 tim.
Ke-24 negara itu didistribusikan lagi ke dalam 6 grup beranggotakan 4 tim yang akan melangsungkan turnamen mini.
Nantinya, pemenang dari masing-masing divisi itulah yang bakal berlaga di partai final Piala Dunia 2026.
4. Jadwal tidak ramah
Piala Dunia 2022 di Qatar bisa dibilang cukup ramah dengan jam nonton orang-orang di Indonesia.
Final antara Argentina vs Prancis kemarin berlangsung pukul 22.00 WIB, jadi pencinta bal-balan di Tanah Air tak perlu sampai bergadang.
Namun, jangan harap keramahan itu terjadi di Piala Dunia 2026 khususnya buat orang-orang kantoran di saat weekday.
Dengan perbedaan waktu 12-15 jam (Piala Dunia 2026 tersebar di kota dengan 4 zona waktu berbeda), pertandingan bakal berlangsung pagi hari waktu Indonesia.
Sementara itu, momen penyelenggaraan turnamen akan kembali ke tradisi di musim panas, sekitar Juni-Juli 2026, setelah di Qatar kemarin digeser ke musim dingin.
5. Antara ladang uang dan peluang
Dengan pembengkakan jumlah peserta Piala Dunia, artinya bakal makin banyak pula pertandingan yang digelar.
Hal itu bermuara kepada satu hal: pendapatan dari turnamen akbar ini pun semakin menumpuk dari penjualan tiket, hak siar, maupun sektor-sektor penunjang lain.
Total, diperkirakan Piala Dunia 2026 akan menghabiskan waktu seminggu lebih lama dari penyelenggaraan terakhir.
Adapun keseluruhan pertandingan yang dimainkan bakal mencapai 80-an laga tergantung format mana yang dipakai.
Keputusan finalisasi penggunaan sistem turnamen buat Piala Dunia 2026 dikabarkan akan diumumkan pada 2023.
Baca Juga: Lahirnya Bad Messi: Versi Kasar Lionel Messi Makin Mirip Maradona, Makin Dicintai Argentina
Selain menyediakan peluang menjadi ladang uang yang semakin masif, penambahan jumlah peserta dipandang positif sebagai pembuka mimpi sejumlah negara lain untuk ikut serta.
Dengan tambahan 16 peserta dari format sekarang, termasuk 3 tim tuan rumah yang lolos langsung, negara-negara di setiap konfederasi akan mendapatkan jatah lebih banyak pula.
"Bagi kami negara Afrika, (format) itu seperti kiriman dari surga," kata legenda timnas Nigeria, Sunday Oliseh, dikutip BolaSport.com dari Deutsche Welle.
"Kami benua dengan 54 negara. Lebih banyak Anda memainkan undian, lebih banyak peluang untuk menang," ujarnya.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | dw.com, FIFA.com |
Komentar