BOLASPORT.COM - Petinju Indonesia, Hebi Marapu, optimistis jelang pertarungan melawan petinju Filipina, Al Toyogon, dalam duel perebutan sabuk juara kelas ringan IBA Intercontinental.
Duel Hebi Marapu versus Al Toyogon akan bergulir di Johor Bahru, Malaysia, Minggu (25/12/2022) malam.
Kedua petinju dinyatakan layak bertanding setelah menjalani sesi timbang berat resmi pada satu hari sebelum pertandingan.
Bertarung di kelas ringan 135 pound atau 61,2 kilogram, Hebi memiliki bobot yang sesuai yakni 61,2 kilogram, sedangkan Toyogon dengan 60,75 kilogram.
Pertandingan itu akan dipimpin oleh wasit Chainnath dari Thailand, dibantu tiga juri, yaitu Yulianus Ririhena dari Indonesia, F.S. Cheng dari Malaysia, dan wasit asal Thailand, Visuth.
Baca Juga: Jadi Raja Baru Kelas Welter UFC, Leon Edwards Beri Pesan Bijak di Kampung Halaman
Partai Hebi Marapu kontra Al Toyogon merupakan co-main event dalam gelaran Johor International Boxing Championship dengan partai utama perebutan gelar juara kelas bridgerweight WBC Asia antara petinju tuan rumah Muhammad Farkhan menghadapi Yousof Mohammadiosmanvandi dari Iran.
Itu merupakan pertarungan perebutan gelar kedua bagi Hebi tahun ini.
Sebelumnya, petinju asal Sumba Barat itu merebut sabuk juara kelas ringan WBC Asia Continental melalui kemenangan angka mutlak atas Pipat Chaiporn di Pattaya, Thailand, 8 Juli lalu.
Kemenangan atas Pipat memberinya rekor bertarung 17 kemenangan (12 KO) dan sekali kalah.
Hebi mengaku sudah sangat siap untuk melakoni pertarungan melawan petinju Filipina itu.
“Saya sudah siap. Empat pekan berlatih dengan coach David John Treharne (Kanada) dan juga mendapat masukan dari tim sport science membuat saya makin percaya diri," kata Hebi dikutip BolaSport.com dari Antara.
"Kami sudah menyiapkan rencana dari A hingga Z. Saya tahu Toyogon lawan yang tangguh, karena itu, saya akan berusaha tampil lebih baik di setiap ronde,” ujar Hebi.
Baca Juga: Islam Makhachev Disebut Juara UFC Paling Tak Disangka Tahun Ini
Meski begitu, Toyogon memang bukan lawan sembarangan. Petinju berusia 24 tahun itu memiliki rekor bertarung 13 kali menang (9 KO), 7 kali kalah, dan satu kali imbang.
Terlebih, dia mampu bertahan dalam 10 ronde kala menghadapi mantan juara dunia kelas ringan versi WBC Jorge Linares sebelum akhirnya kalah angka pada 7 September 2019 lalu.
Sementara itu, CEO XBC Sportech Urgyen Rinchen Sim mengatakan pertarungan ini menjadi batu loncatan Hebi menuju pertarungan yang lebih keras dan bergengsi pada tahun depan.
“Setelah melihat performa dalam dua pertarungan sebelumnya, saya rasa sudah saatnya Hebi menghadapi petinju dengan peringkat yang lebih tinggi lagi," kata Urgyen.
"Hal itu bagus untuk menguji kemampuannya. Jika berhasil melewati ujian ini, artinya Hebi siap untuk naik ke tingkat yang lebih tinggi lagi."
"Maka, pertarungan ini merupakan batu loncatan untuknya,” ujar Urgyen.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Antara.com |
Komentar