BOLASPORT.COM - Isu penalti gaib yang diberikan wasit asal Jepang, Ryuji Sato untuk timnas Vietnam kala menghadapi Malaysia berbuntut panjang.
Peristiwa yang jadi pembicaraan publik Asia Tenggara yang dimaksud adalah insiden ketika Vietnam mendapatkan hadiah penalti pada menit ke-61,
Keputusan yang dimaksud terjadi pada menit ke-58 kala terjadi perebutan bola antara bek Malaysia Azam Azmi dengan pemain Vietnam, Doan Van Hau.
Pada momen tersebut Azam Azmi mengambil bola dari Doan Van Hau di area kotak penalti Malaysia sampai keduanya terpelanting keluar.
Namun beberapa saat kemudian, Azam melakukan gerakan tambahan yang membuat Doan Van Hau mengalami cedera.
Wasit Ryuji Sato pun langsung menghentikan pertandingan untuk berkonsultasi dengan asisten wasit.
Sekilas wasit Ryuji Sato pun harus mengambil waktu yang tak sebentar untuk mengambil keputusan.
Pada akhirnya, Ryuji Sato pun memutuskan tendangan penalti untuk timnas Vietnam kala itu.
Selain itu, Ryuji Sato juga mengeluarkan kartu merah dari sakunya untuk Azam Azmi karena melakukan gerakan tambahan kepada Doan Van Hau.
Kali ini keputusan Ryuji Sato mendapatkan tanggapan dari eks wasit FIFA, Subkhiddin Mohd Salleh.
Baca Juga: Shin Tae-yong Tegaskan Agar Publik Percaya Timnas Indonesia Bisa Kalahkan Thailand
Nama Subkhiddin Mohd Salleh merupakan eks wasit AFC Elite Referee (2008-2011) dan pemegang lisensi FIFA sejak 2000-2011.
Wasit asal Malaysia itu juga pernah terpilih menjadi salah satu wasit utama pada ajang Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan, meski tidak pernah memimpin sekalipun pada ajang tersebut.
Dilansir dari Berita Harian. eks wasit FIFA tersebut menjelakan bahwa keputusan Ryuji untuk memberikan hadiah penalti tepat jika mengabaikan gerakan awal yang membuat Azam Azmi terpelanting keluar lapangan.
"Jika insiden itu terjadi di luar garis batas permainan dan di dekat area penalti, sebagai contoh insiden yang kita lihat barusan, insiden itu terjadi di garis gawang dan di dekat atau batas area penalti," ujar Subkhiddin Mohd Salleh dilansir BolaSport.com dari Berita Harian.
“Saat itu bola masih dalam permainan. Jadi, setiap kejadian yang terjadi di area penalti di luar batasnya, maka wasit harus memulai kembali permainan dengan penalti," tambahnya.
Baca Juga: Tekad Ramadhan Sananta Kala Melakoni Laga Krusial Timnas Indonesia Lawan Thailand
Namun, peristiwa tersebut menurut Subkhiddin Mohd Salleh, Vietnam tidak pantas mendapatkan hadiah penalti jika tidak mengabaikan peristiwa yang menyebabkan Azam Azmi terpelanting keluar lapangan.
Seharusnya keputusan yang tepat bagi eks wasit asal Malaysia tersebut adalah tendangan bebas untuk Harimau Malaya.
Sementara keputusan kartu merah tetap harus dikeluarkan dari saku jika terbukti ada gerakan tambahan dari Azam Azmi.
“Hanya saja menurut saya informasi pertama yang perlu diberikan kepada wasit adalah kesalahan yang dilakukan oleh pemain Vietnam. Lalu ada reaksi dari pemain Malaysia yang saya kurang yakin karena tidak jelas dalam video," ujar Subkhiddin Mohd Salleh.
“Jadi, kalau ada reaksi, kalau perlu kartu merah, itu kartu merah untuk pemain Malaysia. Tapi harus dimulai kembali baik dengan tendangan bebas karena insiden pertama terjadi karena dorongan dari pemain Vietnam."
“Jadi, menurut saya itu adalah tendangan bebas untuk tim Malaysia dan kejadian setelah itu adalah kartu merah untuk pemain Malaysia jika benar dia bereaksi seperti menendang dan seterusnya ke pemain lawan."
"Mungkin wasit mengabaikan kesalahan pertama yang dilakukan para pemain Vietnam, itu pandangan saya," tutupnya mengakhiri wawancara.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | Berita Harian |
Komentar