Sementara itu, Quartararo harus puas berada di peringkat kedua dan menutup kejuaraan sebagai runner up.
Pengamat MotoGP, Carlo Pernat, lalu menyayangkan situasi yang dihadapi oleh pembalap bernomor 20 itu pada musim ini.
Menurut dia, seharusnya Yamaha sudah memperbaiki kesalahan yang terjadi terkait keluhan yang kerap disampaikan Quartararo.
Keluhan itu adalah masalah kecepatan tinggi pada YZR-M1 yang menyebabkan dirinya tak konsisten.
"Ketika Anda memiliki banyak poin di depan Anda, Anda biasanya dapat mengatur kejuaraan dunia secara berbeda," ujar Pernat dikutip BolaSport.com dari Motorcyclesports.net.
"Fabio sudah memiliki masalah yang sama tahun lalu, Ketika dalam lima atau enam balapan terakhir dia tidak mendapatkan hasil yang baik," kata Pernat kepada GPOne, dikutip dari Motosan.
Baca Juga: Relasi Andrea Dovizioso dan Ducati Rusak karena Orang Dalam?
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | motorcyclesports.net |
Komentar