Persaingan sengit yang awalnya terfokus saat duel di lintasan terus berlanjut hingga di luar lintasan.
Tak hanya Biaggi, Rossi juga cukup berhasil membangun rivalitas kepada lawan-lawannya seperti, Sete Gibernau dan Casey Stoner.
"Valentino sangat ahli dalam perang psikologis," kata Ramon Forcada, dilansir BolaSport.com dari Corsedimoto.com.
"Setidaknya sampai dia bertemu dengan pembalap yang lebih pintar darinya," ujar Forcada.
Forcada mengakui kecerdikan Rossi untuk mengganggu mental lawannya hingga berpengaruh ke dalam duel di lintasan.
Namun, Forcada menyatakan bahwa Rossi mulai menemui kebuntuan tatkala dihadapkan dengan pembalap-pembalap cerdas.
Perubahan era dengan hadirnya pembalap-pembalap yang secara fisik dan mental jauh lebih terlatih dari generasi Rossi dkk.
"Itulah alasan dia tak menang lagi sejak 2009, karena yang lain sudah mulai mencerna beberapa hal lebih baik sejak awal," ujar Forcada menjelaskan.
"Valentino menjadi yang nomor satu soal strategi dan kita sudah melihat banyak mental pembalap hancur selama kariernya," tuturnya.
Baca Juga: Bukan Quartararo Atau Marquez, Bagnaia Ungkap Sosok yang Harus Dikalahkan pada MotoGP 2023
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | motorcyclesports.net, Corsedimoto.com |
Komentar