Dilansir BolaSport.com dari Mundo Deportivo, transfer Ronaldo mendapatkan sorotan lembaga hak asasi internasional, Amnesty International (AI).
AI menyebut kedatangan penyerang berusia 37 tahun itu ke Arab Saudi hanya sebagai alat cuci tangan pemerintah setempat.
Pasalnya, pemerintah Arab Saudi menggunakan Ronaldo untuk menutupi isu mengenai pelanggaran HAM yang telah mereka lakukan.
Dugaan tersebut disampaikan oleh peneliti AI khusus Timur Tengah, Dana Ahmed.
Sebelumnya, Arab Saudi memang kerap dikaitkan dengan berbagai isu pelanggaran hak asasi manusia.
Salah satu yang paling terkenal adalah pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi pada 2018.
Baca Juga: Belum Juga Main untuk Al Nassr, Cristiano Ronaldo Sudah Langgar 1 Aturan di Arab Saudi
Saat itu, Khashoggi diduga dibunuh oleh utusan pemerintah Arab Saudi demi menutupi kasus besar yang melibatkan orang-orang penting.
Tidak hanya Khashoggi, Negeri Raja Salman juga diduga melakukan pelanggaran HAM dengan mengeksekusi berbagai pihak yang berseberangan dengan pemerintah.
Editor | : | Septian Tambunan |
Sumber | : | Mundodeportivo.com |
Komentar