Secara khusus Lorenzo mengkritik cara otoritas pajak Negeri Matador ini untuk memaksanya agar membayar pajak kendati secara hukum dia merupakan penduduk Swiss.
"Pada Juni 2017, Otoritas Pajak Spanyol membuka audit pajak yang menentang status saya sebagai subjek pajak Swiss," kata Lorenzo.
"Meski otoritas Swiss menegaskan situasi saya sepenuhnya legal, Otoritas Pajak Spanyol selalu meragukan semuanya."
"Jadi, mereka mengirim ratusan permintaan kepada sponsor dan tim saya, tidak hanya mencari informasi tetapi keburukan saya di depan publik, membuat saya terlihat menghindari pajak di media.".
"Mereka bahkan bertindak sangat jauh dengan mengirimkan beberapa agen ke paddock untuk memaksa saya menandatangani sebuah dokumen."
"Orang-orang ini menghalangi jalan keluar saya ketika saya akan menaiki motor saya beberapa menit sebelum start balapan."
"Demikian juga saya harus memberikan uang yang mereka minta untuk menghindari embargo dan situasi yang memalukan."
Lorenzo mendapatkan uangnya kembali. Namun, dia menyesalkan kerugian non-materiel serta tidak adanya upaya pemulihan nama baiknya ataupun ucapan permintaan maaf dari Otoritas Pajak Spanyol.
"Saya sangat menderita selama lima setengah tahun terakhir," tambah pembalap yang pernah terkenal dengan aksi mengulum permen lolipop itu.
Baca Juga: Saat Satu-satunya Motor Pembalap Ferrari Charles Leclerc Dibeli dari Indonesia
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | twitter.com/lorenzo99 |
Komentar