BOLASPORT.COM - Pembalap Pramac Racing, Johann Zarco memutuskan berpisah dengan sang pelatih Jean-Michel Bayle menjelang bergulirnya MotoGP 2023.
Jean-Michel Bayle bukan orang baru dalam karier Johann Zarco, sebelum menjadi pelatih di awal tahun 2022 mereka berdua sudah sempat bekerja sama.
Kerjasama tersebut terjalin pada tahun 2019 ketika Bayle berperan sebagai penasihat untuk pembalap Red Bull KTM.
Namun, kerjasama tersebut harus berakhir lebih cepat ketika KTM memutuskan untuk mengakhiri kontrak dengan Zarco lebih awal.
Awal tahun 2022 Zarco dan Bayle kembali menjalin kolaborasi dengan jabatan sebagai pelatih.
Bayle adalah pemilik dua gelar Juara Dunia Motocross yang didapatkannya pada tahun 1988 di kelas 125cc dan 1989 di kelas 250cc.
Selain itu, Bayle juga mendapatkan beberapa podium ketika berpindah ke kelas GP250, jadi tidak heran jika Zarco menggunakan jasanya sebagai pelatih.
Zarco menjelaskan bahwa kehadiran Bayle disampingnya untuk mengubah pendekatannya dalam menjalani latihan maupun balapan.
"Tujuan dengan Jean-Michel adalah sedikit mengubah pendekatan pada balapan akhir pekan," ucap Zarco dikutip BolaSport.com dari Speedweek.
Baca Juga: Curhat Jorge Lorenzo Diteror Petugas Pajak, Sampai Dicegat Saat Mau Balapan
"Secara bertahap meningkat selama sesi latihan dan kemudian menjadi lebih kuat dalam balapan."
"Saya pikir dia bisa membantu saya hanya fokus pada hal yang benar."
Di bawah asuhan Bayle, performa Zarco tahun lalu tidak begitu buruk, pasalnya dia mampu bertengger di posisi kedelapan dengan raihan 166 poin.
Dari 20 balapan yang dijalaninya sepanjang musim 2022, Zarco berhasil mencetak empat podium.
Akan tetapi, kerjasama antara Bayle dan Zarco harus berakhir menjelang berlangsungnya MotoGP 2023.
Hal tersebut diketahui melalui pengumuman yang dilakukan oleh Bayle lewat Facebook pribadinya.
Kecocokan menjadi alasan utama Bayle dan Zarco memutuskan untuk mengakhiri kerjasama.
Pasalnya Bayle mengatakan bahwa beberapa program latihan yang telah disusunnya tidak bisa diterapkan.
"Dengan pesan ini saya mengumumkan akhir dari kolaborasi saya dengan Johann Zarco," ucap Bayle.
"Saya telah menganalisis banyak hal untuk dikerjakan selama musim 2022 dan saya memiliki harapan besar untuk musim dingin ini untuk meningkatkan hal-hal itu."
"Namun, karena berbagai alasan, tidak mungkin menerapkan program dan strategi saya untuk musim 2023."
Bayle sendiri sebenarnya menyesalkan keputusan ini, karena merasa belum menyelesaikan tantangan yang diberikan padanya.
"Saya tahu bahwa mengubah kebiasaan adalah hal yang sulit, dan petualangan ini berakhir dengan kekecewaan dan tantangan yang belum selesai," ucap Bayle mengakhiri.
Baca Juga: Kisruh Bonus Sprint Race, Eks Manajer Valentino Rossi Anggap Skenario Kiamat MotoGP Makin Dekat
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Speedweek.com |
Komentar