BOLASPORT.COM - Pelatih Chelsea, Graham Potter, mengungkapkan bahwa menangani The Blues adalah pekerjaan tersulit di sepak bola.
Anggapan tersebut dituturkan oleh Graham Potter menyusul menurunnya performa Chelsea pada musim 2022-2023.
Saat ini, The Blues terperosok di papan tengah klasemen Liga Inggris dengan berada di peringkat 10.
Dalam delapan pertandingan terakhir di Liga Inggris, Thiago Silva dkk. hanya bisa meraih satu kemenangan.
Sejumlah faktor menjadi penyebab mengapa Chelsea mengalami penurunan performa yang signifikan.
Mulai dari pergantian kepemilikan, pelatih, hingga banyaknya pemain yang cedera menjadi alasannya.
Graham Potter sebagai pelatih Chelsea yang baru kini nasibnya seperti tak menentu karena inkonsistensi performa tim.
Jika mengingat kebiasaan manajemen, pria berusia 47 tahun ini bisa menjadi korban pemecatan.
Baca Juga: Dalam Tempo Beberapa Bulan ke Depan, Lionel Messi akan Susul Cristiano Ronaldo ke Arab Saudi
Juru taktik asal Inggris tersebut secara terbuka mengungkapkan bahwa melatih The Blues adalah pekerjaan tersulit baginya di sepak bola.
Dia meminta semua elemen klub memberikan dukungan kepadanya agar bisa membawa Chelsea kembali ke jalur kemenangan di sisa musim.
"Klub ini dijalankan dengan cara tertentu selama 20 tahun dan berlangsung sangat baik,” kata Potter," dikutip BolaSport.com dari The Guardian.
"Saya sangat menghormati kepemilikan sebelumnya dan apa yang sudah mereka capai."
"Sayangnya, mereka tidak ada lagi di sini dan Anda telah kehilangan semua kepemimpinan itu."
"Semuanya telah berubah dengan sangat cepat. Kita harus membangun hal-hal lagi."
"Saya mengerti bahwa segala sesuatunya akan sulit dari perspektif kepemimpinan. Ini adalah tantangan, merangsang, dan sangat sulit."
"Saya pikir itu mungkin pekerjaan tersulit dalam sepak bola karena perubahan kepemimpinan dan ekspektasi. Hal itu memang terjadi ketika orang melihat Chelsea," ucap Potter.
Baca Juga: Tak Hanya Sekali, Cristiano Ronaldo Sudah Ditolak Real Madrid Berkali-kali
Kondisi Chelsea yang sedang mengalami krisis pemain dinilai menjadi penyebab, tetapi Potter enggan menyalahkan hal tersebut.
Eks pelatih Brighton & Hove Albion ini berujar bahwa tanggung jawab berada di tangan dia sepenuhnya.
"Saya jelas tidak berpikir kami akan kehilangan 10 pemain tim utama," ujar Potter melanjutkan.
"Saya pikir hampir tidak sopan untuk berpikir 'Pemain-pemain itu sudah hilang' dan mengharapkan klub untuk mengambil semua staf, struktur, dan orang baru."
Graham Potter has described coaching Chelsea as “probably the hardest job in football” as he tries to salvage the club’s season and reassure angry supporters.
More from @liam_twomey
— The Athletic | Football (@TheAthleticFC) January 11, 2023
"Pada saat yang sama, Anda masih memiliki Chelsea dengan tuntutan dan ekspektasi."
"Realitas di mana klub berada dalam hal memantapkan dirinya sebagai klub sepak bola yang dikelola dengan baik, yang berfungsi dengan baik dalam lingkungan yang sangat kompetitif. Mungkin kami belum sampai di sana."
"Di kepala saya, hal itu cukup mudah untuk dipahami dan didapatkan. Saya tahu ada banyak orang yang tidak melihatnya seperti itu."
"Saya mencoba untuk menjelaskan tetapi juga mengakui bahwa saya adalah pelatih kepala dan ketika kami kalah, saya yang harus disalahkan," tutur Potter mengakhiri.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Theguardian.com |
Komentar