BOLASPORT.COM - Direktur Kepelatihan Ganda Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM) Rexy Mainaky, memberikan kritik keras kepada andalannya yang gagal memberikan performa terbaik pada Malaysia Open 2023.
Rasa kecewa tengah menyelimuti Rexy Mainaky setelah para pemain andalannya berguguran pada babak-babak awal Malaysia Open 2023.
Nama-nama tenar seperti ganda putri terbaik Negeri Jiran, Pearly Tan/Thinaah Muralitharan harus tersingkir sejak babak pertama.
Catatan kurang memuaskan kian terlihat tatkala menilik dari hasil nomor ganda putra.
Goh Sze Fei/Nur Izzuddin Rumsani juga gugur pada babak pertama, diikuti senior mereka Aaron Chia/Soh Wooi Yik.
Langkah pasangan juara dunia 2022 itu hanya mampu bertahan hingga babak kedua saja.
Tak ayal, catatan minor tersebut membuat Rexy kecewa dan merasa pasukannya tak mampu menunjukkan sikap profesional sebagai atlet.
Baca Juga: Hasil Malaysia Open 2023 - Anthony Buntu Hadapi Keuletan Pemain Jepang
Pria berusia 54 tahun itu membantah alasan kekalahan anak asuhnya yang bermain buruk lantaran berada di bawah tekanan pendukung sendiri.
Di sisi lain, dia juga menuntut agar mereka membuktikan kemampuan masing-masing dan berjuang keras untuk menunjukan kualitasnya sebagai pemain yang kini kompak berada di peringkat 10 besar dunia.
"Mereka (pemain tim nasional Malaysia) harus memahami bahwa perayaan Natal dan tahun baru sudah berakhir dan Santa Claus yang ingin memberikan hadiah kepada mereka sudah tiada," kata Rexy.
"Jadi mereka harus kembali fokus pada pekerjaan yang serius. Tidak ada lagi liburan," ucap Rexy sebagaimana yang dikutip BolaSport.com dari Bernama.
Peraih medali emas Olimpiade 1996 itu kemudian membandingkan para pemain dari Indonesia, Jepang, dan Korea yang tak terbebani dengan tampil di tanah sendiri.
Pelatih kelahiran Ternate itu menyebut para wakil Malaysia tak bisa membuat alasan buruknya performa karena tekanan dari publik sendiri.
"Alasan seperti tekanan bermain di negara sendiri tidak bisa dimanfaatkan oleh pemain kelas dunia seperti mereka," ucap Rexy menjelaskan.
"Lihatlah ganda Indonesia, Jepang, korea selatan yang mampu menampilkan yang terbaik di negaranya sendiri," ujarnya.
Baca Juga: Malaysia Open 2023 - Apriyani/Fadia Tembus 5 Besar Ranking Dunia Usai Capai Semifinal
Dia juga menyoroti performa Aaron Chia/Soh Wooi Yik yang banyak melakukan kesalahan sendiri.
"Mereka (Aaron Chia/Soh Wooi Yik) bermain seperti tidak punya semangat, selalu menunggu lawan melakukan kesalahan," kata Rexy.
"Tapi setidaknya kita lihat Pearly Tan/Thinaah Muralitharan berusaha memberikan tekanan," ujarnya.
Chia/Soh sendiri mengakui kesalahannya dan bertanggung jawab atas kekalahan tersebut, dan mereka harus siap menghadapi tantangan kuat dari pasangan-pasangan papan atas di turnamen berikutnya.
Mereka mengaku tak bisa keluar dari tekanan dengan bermain di depan penggemarnya.
Mereka ditumbangkan ganda putra China, Liu Yu Chen/Ou Xuan Yi, dua gim langsung lewat skor 10-21, 21-23.
"Pada game pertama, kami terlalu banyak melakukan unforced error yang membuat lawan kami unggul besar," Aaron Chia dikutip BolaSport.com dari New Straits Times.
"Dan sekali lagi di game kedua kami kehilangan keunggulan besar kami karena kesalahan-kesalahan ini."
"Yu Chen, seperti yang kita ketahui, adalah pemain yang sangat solid. Bahkan dengan mantan rekannya, Li Jun Hui, kami tidak pernah mengalahkan mereka."
"Tentu saja, ada sedikit tekanan bermain di kandang di depan pendukung tuan rumah kami, tetapi kami tidak dapat menggunakan itu sebagai alasan. Kami harus bertanggung jawab.
"Kami akan menghadapi pasangan-pasangan top ini di sebagian besar turnamen," ujarnya.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Bernama.com, NST.com.my |
Komentar