Bukan hanya disitu, mantan pemain Sampdoria itu juga mengungkit praktik suap-menyuap ketika Kongres PSSI berlangsung.
Dia didatangi langsung oleh salah satu voter yang menawarkan suara dengan harga berkisar puluhan juta.
"Bahkan ketika di kongres saja, saya waktu pemilihan ke toilet, ada orang yang meminta suara dari saya," jelas Kurniawan
"Dia bilang, 'Kurus bisa gak dapatin sekian suara, nanti satu suara kita berani bayar sekian'," ungkap eks pelatih Sabah FC.
"Saya berani ngomong karena saya mengalami langsung kejadian itu," sambungnya.
Lebih lanjut, nahkoda berusia 46 tahun itu berharap pada Kontra Luar Biasa PSSI tahun ini dapat berjalan dengan bersih.
"Saya berharap voters ini memilih calon yang memiliki program yang jelas. Calon yang mencintai dan peduli sepak bola, " harap Kurniawan.
"Kalau salah pilih, mereka (voter) kan juga bersalah. Jangan sampai sepak bola Indonesia yang menjadi korbannya."
Meski memiliki pengalaman pahit di masa lalu kurniawan Dwi Yulianto tetap bangga dan tidak kapok.
Bahkan, mantan asisten pelatih timnas Indonesia kembali maju dalam bursa calon pengurus PSSI periode 2023-2027.
Dia terdaftar menjadi bakal Calon Anggota Exco PSSI bersama 82 nama lainnya.
Sementara bakal Calon Ketua Umum PSSI terdapat AA La Nyalla, Arif Putra Wicaksono, Doni Setiabudi, Fary Djemy Francis hingga Erick Thohir.
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | Youtube |
Komentar