BOLASPORT.COM - Legenda sepak bola Indonesia, Kurniawan Dwi Yulianto, membongkar siasat busuk saat pemilihan Ketua Umum PSSI periode 2016/2020 silam.
Kurniawan Dwi Yulianto pernah memberanikan diri maju dalam bursa calon orang nomor satu di induk sepak bola Indonesia.
Saat itu, pria yang akrab disapa Si Kurus berhasil lolos verifikasi sebagai calon Ketua Umum PSSI.
Baca Juga: Erick Thohir Diizinkan Jokowi Jadi Calon Ketua Umum PSSI
Sebagai sosok yang memiliki latar belakang pesepakbola, Kurniawan disebut bakal menjadi kandidat unggulan.
Namun sayang, ia tidak mendapat satu pun suara dalam Kongres Pemilihan PSSI di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, Kamis (10/11/2016).
Dalam pemilihan tersebut, Edy Rahmayadi keluar sebagai pemenang setelah mendapat 76 suara dari total 107 voter.
Dalam sesi bincang-bincang di kanal Youtube Abraham Samad Speak Up, Kurniawan membeberkan tentang praktik kecurangan dalam pemilihan Ketua Umum PSSI 2016 silam.
"Apakah dalam PSSI masih ada fraud (tipuan), kecurangan dan lain sebagainya?," tanya Abraham Samad yang pernah menjabat Ketua KPK periode 2011-2015.
"Yang saya dengar, tapi saya tidak bisa memastikan. Saya hanya berani memastikan bahwa saya tahun 2017 dicalonkan jadi ketua umum PSSI," jawab Kurniawan, sebagaimana dikutip BolaSport.com .
"Saya harap Anda mencalonkan lagi, karena sepak bola itu seharusnya diurus oleh mereka yang tahu organisasi, tahu manajemen itu ada di dalam (PSSI)," timpal Abraham Samad.
Baca Juga: Iwan Bule Lengser, Naturalisasi Timnas U-20 Indonesia Tetap Jalan
Kurniawan Dwi Yulianto lantas menceritakan awal kisahnya ketika memberanikan diri bersaing di kursi Ketua Umum PSSI 2016.
"Saat menjadi calon ketum PSSI, saya sudah tahu dan merasa kalau saya akan kalah," ucapnya.
"Yang saya inginkan agar para tokoh lain di sepak bola yang paham organisasi juga berani masuk ke federasi," lanjutnya.
"Apa yang terjadi? Saya terus terang kaget. Saat itu, saya diteleponin oleh orang yang saya sendiri gak kenal."
" 'Mas Kurniawan, di belakangnya siapa nih? Saya bisa dapatin sekian suara, satu suara sekian,' Itu yang saya alami," ucap Kurniawan menirukan suara orang yang menelponnya.
"Saya yakini, yang ke saya, tapi calon lain saya gak tahu, tapi yang nawarin ke saya ada," tegasnya.
Baca Juga: Daftar Calon Pengurus PSSI: Ada Raffi Ahmad, Ponaryo Astaman hingga Bepe
Bukan hanya disitu, mantan pemain Sampdoria itu juga mengungkit praktik suap-menyuap ketika Kongres PSSI berlangsung.
Dia didatangi langsung oleh salah satu voter yang menawarkan suara dengan harga berkisar puluhan juta.
"Bahkan ketika di kongres saja, saya waktu pemilihan ke toilet, ada orang yang meminta suara dari saya," jelas Kurniawan
"Dia bilang, 'Kurus bisa gak dapatin sekian suara, nanti satu suara kita berani bayar sekian'," ungkap eks pelatih Sabah FC.
"Saya berani ngomong karena saya mengalami langsung kejadian itu," sambungnya.
Lebih lanjut, nahkoda berusia 46 tahun itu berharap pada Kontra Luar Biasa PSSI tahun ini dapat berjalan dengan bersih.
"Saya berharap voters ini memilih calon yang memiliki program yang jelas. Calon yang mencintai dan peduli sepak bola, " harap Kurniawan.
"Kalau salah pilih, mereka (voter) kan juga bersalah. Jangan sampai sepak bola Indonesia yang menjadi korbannya."
Meski memiliki pengalaman pahit di masa lalu kurniawan Dwi Yulianto tetap bangga dan tidak kapok.
Bahkan, mantan asisten pelatih timnas Indonesia kembali maju dalam bursa calon pengurus PSSI periode 2023-2027.
Dia terdaftar menjadi bakal Calon Anggota Exco PSSI bersama 82 nama lainnya.
Sementara bakal Calon Ketua Umum PSSI terdapat AA La Nyalla, Arif Putra Wicaksono, Doni Setiabudi, Fary Djemy Francis hingga Erick Thohir.
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | Youtube |
Komentar