"Motif kamuflase ini tidak muncul begitu saja."
"Motornya didesain oleh salah satu desainer terbaik di MotoGP, Aldo Drudi dari Italia, dan gagasannya adalah untuk menjadi agresif."
"Kami akan menghadapi pertarungan, kami akan pergi berperang, dan kami akan menantang (gelar juara)," tambahnya.
Musim ini Yamaha tidak akan mengambil sikap bertahan. Mereka ingin merebut kembali gelar yang terakhir diraih dua tahun silam.
Semangat tim pabrikan asal Iwata, Jepang, ini makin tinggi karena kekalahan tragis yang mereka alami pada musim 2022.
Fabio Quartararo gagal mempertahankan gelar setelah kehilangan keunggulan 91 poin pada paruh musim dari rivalnya, Francesco Bagnaia (Ducati), yang menjadi juara.
Kegagalan ini makin sulit diterima karena 91 poin adalah selisih terbesar yang berhasil dipangkas sang juara sepanjang sejarah MotoGP.
Penampilan Quartararo yang menurun pada paruh musim kedua menjadi penyebabnya dan itu bukan semata-mata kesalahannya.
Quartararo mengeluhkan ketertinggalan yang terlalu besar dalam aspek tenaga mesin dan akselerasi dengan kompetitor lainnya.
Baca Juga: Quartararo, Cedera, dan Tekad Jadi Juara Dunia MotoGP 2023 Setelah Ada Sprint Race
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar