"Sempat blank permainannya. Hal ini tidak boleh terulang di pertandingan selanjutnya," ujar Gregoria.
Duel Gregoria dan Christophersen menjadi pertemuan pertama di antara mereka.
Gregoria menilai lawannya memiliki serangan yang cukup baik karena lebih unggul dari sisi postur tubuh.
Namun, Gregoria mampu membaca strategi lawannya sehingga bisa lebih dulu mematikan gerakan Christophersen.
"Lawan juga bermain baik. Dengan postur yang jangkung, lawan bisa bermain lebih menekan dan menyerang. Untungnya beberapa kali permainan dia bisa saya baca dengan baik," ujar Gregoria.
Meski begitu, Gregoria harus segera mengalihkan fokusnya untuk menghadapi pertandingan babak 16 besar.
An Se-young merupakan lawan yang belum pernah bisa dikalahkan Gregoria dalam tiga pertemuan yang seluruhnya terjadi pada tahun lalu.
Meski begitu, Gregoria berhasil dua kali memaksa An bermain rubber game dari tiga pertandingan tersebut.
Pertemuan terakhir terjadi di BWF World Tour Finals 2022.
Gregoria kalah pada fase grup dari An dengan skor 9-21, 21-11, 10-21.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | PBSI |
Komentar