Keadaan itu membuat Jesse Lingard akhirnya menemukan “penghiburan” lewat minuman keras.
“Saya minum minuman beralkohol sebelum tidur. Sekarang kalau saya ingat-ingat lagi, saya jadi bertanya untuk apa saya melakukannya,” kata Lingard.
“Hanya saja, kala itu saya butuh sesuatu untuk meredakan perasaaan sakit saya dan membuat saya tenang.”
“Pada masa-masa itu, saya berusaha melupakan segalanya yang tengah terjadi. Ternyata yang saya lakukan justru membuat situasi 10 kali lebih buruk," ujar Lingard.
Situasi di kehidupan pribadi membuat Jesse Lingard menjadi tulang punggung andalan keluarga.
Diagnosis depresi yang diterima sang ibu membuat pemain kelahiran Warrington, Inggris, itu harus mengurus dua adik yang masih berusia remaja selagi ibu mereka dirawat.
Padahal, situasi Lingard juga tidak lebih baik.
Baca Juga: Arsenal Punya Semua Bahan untuk Juara Liga Inggris, 3 Pemain Kunci Bisa Bawa Jadi Penentu Utama
Situasi seolah semakin memojokkan Lingard pada Maret 2020 ketika Manchester United melawan Derby County di Piala FA.
Ia menjadi sasaran cemoohan suporter Man United kendati tim mereka menang.
Editor | : | Ade Jayadireja |
Sumber | : | Sky Sports |
Komentar