"Tidak ada hasrat yang tampak dan kami hanya beruntung. Jika tidak berbenah, tim akan kehilangan poin dengan mudah," ucap sang pelatih menambahkan.
Tidak hanya pemain, suporter Man City juga menjadi sasaran kemarahan pria berusia 52 tahun tersebut.
Laga kandang kali ini dianggap tidak memberi keuntungan meski digelar di hadapan suporter sendiri.
"Fan kami bersikap serupa karena hanya diam selama 45 menit," kata Guardiola.
Ia juga mengeluhkan perilaku suporter yang mengejek timnya saat tertinggal.
Perilaku negatif ini dianggap merupakan hasil dari empat gelar Liga Inggris terakhir yang dimenangi Man City di era Pep Guardiola.
Prestasi yang datang beruntun membuat fan jadi menuntut kesempurnaan hasil pada setiap musimnya.
Baca Juga: Debut Bersama Al Nassr, Cristiano Ronaldo Punya Sebutan Baru untuk Lionel Messi
Man City pun berusaha tetap memenuhi ekspektasi selama musim 2022-2023.
Oleh karena itu, mereka berjuang keras saat tertinggal dua gol dari Tottenham Hotspur pada babak pertama.
Usaha tersebut membuahkan empat gol pada babak kedua yang dua di antaranya dicatatkan oleh Riyad Mahrez.
Julian Alvarez dan Erling Haaland melengkapi kemenangan Man City sehingga bisa memangkas jarak dengan Arsenal menjadi lima poin.
Editor | : | Septian Tambunan |
Sumber | : | ESPN.com |
Komentar