Saat gim pertama, Anthony Ginting mampu mengontrol permainan melalui neting tipis dan dipadu dengan serangan, kerap menghasilkan angka.
"Saya gembira dengan kemenangan, meski harus bertarung tiga gim. Saya berusaha keras untuk mengalahkan Li," ujar Anthony.
Situasi sedikit berbeda dialami tunggal putra ranking ketiga dunia tersebut di mana dia kehilangan angka dari gempuran dan kesalahan-kesalahan sendiri.
"Gim kedua, permainan saya mungkin terlalu monoton, lawan rupanya sudah belajar dari kekalahan gim pertama dengan mengubah strategi," kata Anthony.
"Sayangnya, saya masih tetap dengan pola permainan yang sama, masih monoton, coba berubah strategi, tetapi saya malah kurang tenang," imbuhnya.
Pada gim ketiga alias gim penentu, pemain berusia 26 tahun tersebut kembali menerapkan pola permainan seperti gim pertama.
Namun kali ini, dia berusaha untuk lebih tenang dalam menghalau serangan demi serangan yang dilancarkan oleh Li Shi Feng.
"Gim ketiga, saya kembali terapkan strategi seperti gim pertama, saya bisa lebih tenang, variasi serangan juga lebih banyak," kata Anthony.
"Lebih fokus dan tetap menyerang. Juga mengurangi kesalahan sendiri saja," imbuhnya.
Semangat membara kian ditunjukkan Anthony dengan adanya dukungan dari para penonton yang hadir menyaksikan aksinya secara langsung.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | PBSI.id |
Komentar