Dilansir BolaSport.com dari The Express, UEFA bakal mengambil tindakan tegas untuk mencegah klub lain meniru langkah Chelsea tersebut.
Bagi UEFA, tindakan yang dilakukan oleh The Blues merupakan salah satu langkah untuk memanfaatkan celah Financial Fair Play (FFP) dengan mengeluarkan dana besar dalam waktu singkat plus kontrak jangka panjang.
Bahkan laporan dari The Times, yang dinukil oleh BolaSport.com, UEFA tidak segan-segan akan menghukum Chelsea dan klub lain jika menggunakan metode tadi.
Induk sepak bola Eropa tersebut rencananya bakal membuat aturan dengan menetapkan batas maksimum durasi kontrak pemain hanya lima tahun saja guna membagi biaya transfer pemain.
Hal ini dikarenakan aktivitas transfer Chelsea menjadi bahan perbincangan banyak pihak tentang bagaimana mereka mengelola keuangan dalam peraturan FFP.
Baca Juga: Lazio Vs AC Milan - Theo Hernandez Absen, I Rossoneri Krisis Bek Kiri
???? Chelsea’s long-term deals prompt Uefa to set five-year limit.
A loophole around financial fair play used by Chelsea to sign players on contracts of up to 8½ years to spread the impact of their transfer spending is to be closed by Uefa.#CFC
(@martynziegler) pic.twitter.com/XQicU89uYI
— Chelsea Dodgers ???? (@TheBlueDodger) January 23, 2023
Namun, celah dari peraturan tadi rupanya berhasil dimanfaatkan oleh Todd Boehly.
Celah yang dimaksud adalah memberikan kontrak jangka panjang guna membagi pengeluaran Chelsea agar tidak membengkak dalam satu periode tertentu.
Prosesnya disebut amortisasi, yang berarti biaya tahunan dari biaya pemain akan berkurang jika kontraknya lebih panjang.
Sebagai contoh, UEFA melihat Chelsea menghabiskan 10 juta euro per tahunnya untuk Mudryk.
Jika dia hanya menandatangani kontrak empat tahun, itu akan menjadi biaya sekitar 20 juta euro.
Pembatasan durasi kontrak juga dimaksudkan oleh UEFA agar klub seperti Chelsea tidak mengalami masalah finansial yang fatal di kemudian hari.
Chelsea sendiri sejak dimiliki oleh Todd Boehly telah membelanjakan pemain anyar lebih dari 450 juta euro pada bursa transfer musim panas 2022 dan musim dingin 2023.
Editor | : | Bonifasius Anggit Putra Pratama |
Sumber | : | The Express, The Times |
Komentar