BOLASPORT.COM - Napoli sah menyandang status juara paruh musim terbaik dalam sejarah Liga Italia. Scudetto pertama dalam 33 tahun makin mendekati kenyataan.
Sebenarnya Napoli sudah menyabet predikat tak resmi sebagai Campione d'Inverno atau juara musim dingin Liga Italia 2022-2023 sejak pekan ke-17.
Kala itu koleksi angka I Partenopei di puncak klasemen tak mungkin lagi disamai tim peringkat kedua.
Superioritas armada Luciano Spalletti makin menjadi-jadi ketika Serie A genap melahap separuh jalan.
Dalam 19 pertandingan, Napoli memimpin 12 angka di klasemen paruh musim.
Cakupan 50 poin Victor Osimhen dkk jauh di atas runner-up yang juga juara bertahan, AC Milan (38).
Data Sky Italia yang dikutip BolaSport.com menunjukkan margin 12 poin merupakan rekor selisih terbesar bagi juara paruh musim dalam sejarah Liga Italia.
Baca Juga: Hasil Coppa Italia - Napoli Disingkirkan Tim Juru Kunci Serie A Cremonese!
Lebarnya jurang pemisah antara pemimpin klasemen dengan runner-up musim ini mengalahkan rekor Juventus pada 2005-2006.
Kala itu Bianconeri unggul 10 angka di atas Inter Milan.
Juve menyabet Campione d'Inverno dengan 52 keping, sementara Inter 42.
Hanya, gelar Si Nyonya Tua kemudian diberikan kepada Nerazzurri lantaran kasus Calciopoli.
Rekor itu baru menghitung saat Liga Italia kembali diikuti 20 klub atau sejak 2004-2005.
#Juventus celebrating their Scudetto in 2005/2006 #Juve pic.twitter.com/4DvhhwWfVJ
— The Antique Football (@AntiqueFootball) May 21, 2013
Kalau diperluas lagi, rekor Napoli sebagai juara paruh musim terbaik tetap valid dalam sejarah panjang kompetisi terelite Negeri Piza.
Dengan mengonversi 3 angka untuk 1 kemenangan, margin mereka tetap lebih baik dari rekor Juve pada setengah musim Serie A 1985-1986 dan 1949-1950 (11 poin).
Baca Juga: Hasil dan Klasemen Liga Italia - AC Milan Remuk Dilibas Lazio, Napoli Semakin Tak Terkejar di Puncak
Dalam sejarah, memang tak ada garansi peraih Campione d'Inverno bakal menyelesaikan kompetisi sebagai juara akhir musim.
Dari 90 edisi Serie A, kesuksesan tersebut muncul sebanyak 58 kali atau rasionya mencapai 65 persen.
Dalam dua musim terakhir, juara paruh musim bahkan bertukar nasib saat finis di klasemen penutup.
AC Milan yang memuncaki klasemen setengah jalan pada 2020-2021 harus melihat tetangganya, Inter Milan, tertawa di akhir.
Situasi berkebalikan terjadi tahun berikutnya ketika Inter gagal mempertahankan Campione d'Inverno dan gantian menyaksikan Milan rayakan scudetto 2021-2022.
Napoli sendiri baru-baru ini pernah merasakan bahwa predikat juara paruh musim itu sekadar formalitas.
Dua kali mereka kehilangan momentum hingga menyaksikan gelar sejatinya diembat Juventus (2015-2016, 2017-2018).
Baca Juga: Juventus Dibantai Napoli 1-5, Ini Daftar Kekalahan Terparah Si Nyonya Tua
Akan tetapi, dengan laju sekencang sekarang, dengan rekor margin 12 poin, bau-bau scudetto tak pernah sepekat ini sejak I Partenopei terakhir memenanginya pada 1990.
Tak pernah ada Campione d'Inverno yang ujungnya gagal meraih scudetto setelah unggul 7 angka atau lebih di klasemen paruh musim.
Kesempatan Napoli mempertahankan status juara paruh musim sampai akhir kompetisi pun kelihatannya bukan lagi formalitas, melainkan proses menuju realitas.
Selisih Terjauh Juara Paruh Musim (Era 20 Tim)*
2022-2023: +12 poin (Napoli 50, AC Milan 38)
2005-2006: +10 (Juventus 52, Inter Milan 42)*
2006-2007: +9 (Inter Milan 51, Roma 42)
2018-2019: +9 (Juventus 53, Napoli 44)
2013-2014: +8 (Juventus 52, Roma 44)
2009-2010: +8 (Inter Milan 45, AC Milan 37)
2007-2008: +7 (Inter Milan 49, Roma 42)
Juara Paruh Musim Terbaik dalam Sejarah**
Napoli 2022-2023: +12 poin dari peringkat kedua
Juventus 1985-1986: +11 poin
Juventus 1949-1950: +11 poin
Juventus 2005-2006: +10 poin
Ket. *= Sejak liga diikuti kembali oleh 20 tim (2004-2005); ** = Dengan konversi 3 poin untuk 1 kemenangan.
Klasemen Liga Italia
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Sport.sky.it |
Komentar