Guidotti sendiri cukup percaya diri dengan potensi motor KTM RC16. Menurutnya, KTM sebenarnya tidak terpaut terlalu jauh dengan rival.
Dinukil dari Motorsport Magazine, tahun lalu RC16 dibangun dari aerodinamika untuk mengejar downforce alias gaya tekan ke bawah yang dihasilkan aliran udara.
Downforce berguna untuk meningkatkan grip saat berbelok.
Musim lalu titik ini menjadi kelemahan KTM ketika pembalap mereka berbelok dengan radius yang lebih lebar sehingga terlambat dalam berakselerasi.
Fakta semua kemenangan KTM terjadi dalam balapan dengan kondisi basah yaitu GP Indonesia dan GP Thailand menjadi salah satu buktinya.
Dalam pengembangannya KTM bekerja sama dengan Red Bull Racing, tim Formula 1, di mana aerodinamika memiliki peran besar.
KTM juga mencari pengetahuan dari dalam MotoGP. Contohnya adalah dengan membajak Fabio Stelarcchini dari Ducati sebagai Direktur Teknik mulai 2022.
Stelarcchini merupakan mantan tangan kanan General Manager Ducati, Gigi Dall'Igna, yang mendorong pengembangan aero di MotoGP dalam beberapa tahun terakhir.
KTM juga membajak teknisi Ducati lain dengan rekrutan teranyar adalah kepala kru, Alberto Giribuola dan Christian Pupulin.
Baca Juga: Bubarnya Suzuki Jadi Berkah, Honda Rekrut Bos Baru pada MotoGP 2023
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar