Pada gim kedua, reli-reli panjang sudah tercipta di awal-awal permaianan. Fukushima/Hirota mampu lebih dulu membuka keunggulan dua angka.
Liu/Zhang langsung merespons dengan cepat untuk berbalik unggul dengan mencetak lima angka beruntun menjadi 5-2.
Fukushima/Hirota bukan tanpa perlawanan, mereka cukup ulet dalam menyerang dan bertahan.
Akan tetapi, gempuran yang terus dilancarkan Liu/Zhang semakin membuat pasangan Jepang itu sangat kewalahan. Liu/Zhang kembali unggul pada interval lewat skor 11-6.
Selepas jeda, duel berjalan cukup ketat saat kedua pasangan berbalas serangan.
Liu/Zhang tampil lebih percaya diri setelah semakin menjauh lewat keunggulan 16-9.
Meski begitu, Liu/Zhang justru cukup terburu-buru untuk mematikan lawan malah membuat mereka dalam situasi tertekan. Fukushima/Hirota berhasil memangkas jarak menjadi satu angka saja pada 15-16.
Liu/Zhang cukup cerdik dengan mengubah strategi mereka untuk tidak terburu-buru melakukan serangan. Mereka memilih permainan bola-bola lob kepada lawannya. Liu/Zhang mampu unggul 18-15.
Pengalaman bertanding sebagai pasangan senior ditunjukkan Fukushima/Hirota yang mampu membalikkan keadaan menjadi 19-18 setelah sempat tertinggal tujuh angka selepas interval gim kedua.
Tetapi gempuran bertubi-tubi yang disarangkan Liu berhasil membuat pasangan China berbalik unggul untuk mencatatkan match point pada 20-19.
Hingga akhirnya, pukulan Hirota yang membentur net memberikan kemenangan untuk wakil China.
Hasil ini membuat Fukushima/Hirota masih belum berhasil mengakhiri paceklik gelar mereka yang terakhir kali diraih pada Denmark Open 2020.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar