BOLASPORT.COM - Presiden LaLiga, Javier Tebas, memakai cara licik demi menggagalkan Barcelona untuk mendaftarkan Gavi.
Masalah kembali muncul antara Barcelona dan LaLiga.
Sebelumnya, kedua kubu sempat bersitegang soal keputusan Joan Laporta mengambil kebijakan penarikan tuas ekonomi sebelum musim 2022-2023 berlangsung.
Bahkan, pihak LaLiga sampai membuat aturan baru untuk musim 2023-2024 agar klub-klub Spanyol tidak sembarangan menarik tuas ekonomi.
Baru-baru ini, Barcelona kembali terlibat masalah dengan pihak Liga Spanyol soal pembaruan kontrak wonderkid mereka, Pablo Gavira.
Sebelumnya, Barcelona diketahui telah memberikan kontrak baru kepada Gavi pada September 2022.
Kontrak baru tersebut membuat sang pemain terikat hingga Juni 2026.
Baca Juga: Barcelona Tak Perlu Pusing Cari Pengganti Jordi Alba, Alejandro Balde Bisa Jadi Solusi
Akan tetapi, Blaugrana sempat terancam tidak bisa mendaftarkan kontrak baru Gavi kepada LaLiga.
Hal tersebut didasari oleh pelanggaran yang dilakukan oleh Barcelona terkait pengaturan kontrak baru dan keuangan klub.
El Barca dianggap melanggar pasal 101 yang mengatur kontrak anyar pemain dengan memperhitungkan batasan skuad untuk musim berikutnya.
Selain itu, mereka juga dianggap mengabaikan pasal 93.6 yang menyatakan bahwa klub dengan pendapatan luar biasa harus menunjukkan rencana perbendaharaan untuk dua musim ke depan.
Ini berarti Barcelona praktis tidak dapat mendaftarkan kontrak baru pada tagihan gaji mereka karena mereka tidak memiliki margin dalam batasan gaji La Liga untuk beroperasi.
Namun, selang beberapa waktu kemudian, Barcelona dikabarkan sudah mampu mendaftarkan Gavi kepada LaLiga.
Dilansir BolaSport.com dari Football Espana, kepastian terdaftarnya Gavi didapatkan setelah Barcelona memenangkan putusan pengadilan pada Selasa (31/1/2023) waktu setempat.
Baca Juga: Xavi Hernandez Sudah Dapat 1 Pertanda kalau Barcelona akan Juara Liga Spanyol
Hal ini menyusul keluarnya sejumlah pemain dari tim utama Barcelona pada bursa transfer Januari 2023.
Contohnya seperti Memphis Depay yang hijrah ke Atletico Madrid dan juga pensiunnya Gerard Pique, plus mereka juga baru saja melego Hector Bellerin ke Sporting CP pada deadline day.
Keluarnya beberapa pemain tersebut membuat aturan batas gaji dari Gavi bisa menciptakan ruang sehingga bisa untuk didaftarkan.
Meski hasil peradilan sudah keluar, pihak LaLiga sepertinya masih tidak terima.
Presiden LaLiga, Javier Tebas, dikabarkan siap mengajukan banding atas hasil pengadilan tersebut.
Tebas berniat untuk menggunakan aturan LaLiga agar bisa menjegal Barcelona di persidangan.
Aturan yang digunakan pun masih sama, yakni pasal 101 dalam aturan LaLiga.
Baca Juga: Punya Koneksi yang Ciamik, Erling Haaland bakal Gabung Barcelona di Masa Depan
Namun, baru-baru ini, salah seorang penggemar Barcelona dengan nama akun Culé de Chamberí (@CuleDeChamberi) mendapatkan temuan menarik.
Melalui akun Twitter pribadinya, Culé de Chamberí menemukan kalau LaLiga tengah berusaha menggunakan cara licik untuk mengalahkan Barcelona.
Culé de Chamberí menyebut kalau aturan sebelumnya mengizinkan klub untuk mendaftarkan pembaruan kontrak pemain sebelum jendela transfer musim dingin.
Namun, aturan tersebut tiba-tiba diubah oleh LaLiga pada November setelah Gavi mendapat kontrak baru.
Pada aturan baru itu, LaLiga mengubahnya menjadi sebelum bursa transfer musim panas.
Dengan adanya perubahan aturan, Barcelona bisa saja gagal mendapatkan izin agar kontrak baru Gavi diterima oleh LaLiga.
Hingga kini, proses sengketa antara Barcelona dan LaLiga masih terus berlangsung.
Baca Juga: 3 Alasan Fiorentina Tolak Transfer Amrabat ke Barcelona, Salah Satunya Tawaran Bikin Tersinggung
.@LaLiga miente y manipula. Dicen que lo que impide inscribir a Gavi es una norma que ya existía, pero el problema es que no existía tal y como está redactada ahora.
— Culé de Chamberí (@CuleDeChamberi) February 1, 2023
Se ha modificado y extendido a medida para impedir la inscripción de Gavi.
Aquí os dejo la actual y anterior. pic.twitter.com/eaqQUOv9MU
Editor | : | Ade Jayadireja |
Sumber | : | Football Espana |
Komentar