BOLASPORT.COM - Adanya konflik kepentingan antara klub dan TC jangka panjang timnas U-20 Indonesia membuat Persebaya mengusulkan agar PSSI turun tangan.
Pemanggilan pemain timnas U-20 Indonesia ke TC untuk persiapan Piala Asia U-20 2023 diwarnai sejumlah perlawanan dari klub.
Salah satunya, Persija Jakarta di mana Thomas Doll terang-terangan menolak panggilan TC untuk 9 pemainnya yang akan dilakukan 1 Februari- 1 Maret 2023.
Thomas Doll beralasan tak relevan memanggil pemain ke TC jangka panjang saat liga tengah berjalan.
Apalagi Persija membutuhkan tenaga 9 pemainnya untuk terus bersaing di papan atas Liga 1.
Baca Juga: Daftar Lengkap Skuad Persija di Putaran Kedua Liga 1 2022/2023: Witan Sulaeman Bisa Bantu Juara!
Sementara di satu sisi, Shin Tae-yong terbiasa menggelar TC jangka panjang untuk persiapan mengikuti sebuah turnamen.
Salah satu klub Liga 1, Persebaya mengusulkan agar PSSI turun tangan mengatasi masalah ini.
”Persebaya meminta PSSI untuk menjalin komunikasi dengan klub terkait program timnas,” kata Yahya Alkatiri, manajer Persebaya seperti dilansir BolaSport.com dari Kompas.com.
”Terutama pemusatan latihan jangka panjang. Di negara-negara maju, juga di negara-negara Asia yang sepak bola maju, TC jangka panjang sudah ditinggalkan."
"Liga dan kompetisi adalah tempat yang paling pas, untuk mengakselerasi kemampuan pemain timnas," tambahnya.
Persebaya sendiri sudah membuktikan bila pemain lahir dari kompetisi yang bagus.
Pemain seperti Marselino Ferdinan, Rizky Ridho, Ernando Ari berhasil menembus tim senior Persebaya berkat adanya liga internal di Persebaya.
Baca Juga: Terungkap, Feyenoord Tawari Marselino Ferdinan Trial Sebelum Gabung KMSK Deinze
”Persebaya bisa memiliki banyak talenta muda berbakat, karena menyelenggarakan Liga Persebaya. Ridho, Marsel, dan pemain-pemain muda berbakat lainnya lahir dari kompetisi yang teratur,” kata Yahya.
Yahya kembali menyatakan bila sebenarnya masalah pemanggilan pemain untuk timnas sudah diatur dalam statuta FIFA tepatnya pasal 36 ayat 2.
Klub hanya diwajibkan melepas pemainnya ke timnas saat agenda FIFA Matchday.
PSSI seharusnya menghormati statuta tersebut dan mulai berkomunikasi dengan klub.
”Persebaya mempertimbangkan untuk tidak mengirimkan pemain ke timnas, jika PSSI dan pelatih timnas tidak menjalin komunikasi yang baik dengan klub," ujarnya.
"Tidak mencari win win solution."
"Bahkan, Persebaya bisa saja mengambil sikap, hanya mengirimkan pemain untuk timnas dalam rentang FIFA Matchday, atau saat liga break,” tambahnya.
View this post on Instagram
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | Kompas.com |
Komentar