Baca Juga: Fabio Quartararo Beri Yamaha 5 Lap untuk Tunjukkan Peningkatan Top Speed
"Secara keseluruhan, bagi saya ini adalah hal yang bagus. Pada (Sabtu) pagi kita punya FP3 yang seperti FP4 sekarang. Sempurna."
Akan tetapi penolakan juga muncul. Komentar terpedas datang dari Fabio Quartararo yang sempat menyebut lomba sprint sebagai ide bodoh.
Selain kecewa karena pembalap tidak dilibatkan dalam pengambilan keputusan, Quartararo menyoroti kelelahan yang berpotensi terjadi di sirkuit-sirkuit yang menguras fisik.
Dalam peluncuran tim Monster Energy Yamaha di Jakarta pada 17 Januari lalu pun El Diablo masih menunjukkan ketidaksepakatannya.
"Akan sulit untuk benar-benar mempersiapkan diri ke balapan 'yang asli' pada hari Minggu," ujar juara MotoGP satu kali ini.
"Itu karena pada Jumat siang kami harus berusaha lolos ke kualifikasi 2 secara langsung tetapi juga memikirkan tentang balapannya."
"Akhir pekannya akan sangat intens. Tetapi sudah menjadi tugas kami untuk tampil dan kami akan melakukannya dengan baik."
Adapun juara bertahan, Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo), menilai pembalap harus menemukan keseimbangan baru antara konsistensi dan kecepatan.
Konsistensi diperlukan karena akan ada lebih banyak poin untuk diperebutkan di setiap serinya dengan potensi 12 poin ekstra dari lomba sprint.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar