BOLASPORT.COM - Pelatih Chelsea, Graham Potter, akhirnya buka suara mengenai keputusannya mengasingkan Pierre-Emerick Aubameyang dari skuad Liga Champions.
Pierre-Emerick Aubameyang menjadi korban dari perombakan skuad Chelsea di Liga Champions musim 2022-2023.
Liga Champions memperbolehkan klub untuk merombak skuad berisi 25 pemain.
Klub berjuluk The Blues tersebut memutuskan untuk memasukkan tiga pemain baru ke dalam skuad.
Enzo Fernandez, Mykhailo Mudryk, dan Joao Felix berhasil terpilih dalam skuad terbaru klubnya.
Akan tetapi, Chelsea juga diharuskan mengeluarkan satu pemain dari skuad mereka sebelumnya.
Pilihan The Blues jatuh ke Pierre-Emerick Aubameyang dan hal ini menimbulkan kontroversi.
Aubameyang memang kesulitan menampilkan performa bagus di Liga Inggris dengan hanya mencatatkan satu gol dalam 11 laga.
Baca Juga: Soal Transfer Pemain, Guardiola dan Klopp Kompak Sindir Chelsea
Namun, penampilan striker asal Gabon tersebut sangat berbeda kala berlaga di Liga Champions.
Ia tampil cukup baik dengan mencetak dua gol dan satu assist untuk membantu timnya lolos ke fase gugur.
Catatan tersebut ternyata belum cukup untuk mengamankan posisi sang striker di dalam skuad.
Nasib Aubameyang semakin buruk kala ia bahkan tidak masuk ke dalam skuad untuk laga Liga Inggris melawan Fulham pada Jumat (3/2/2023).
Striker berusia 33 tahun tersebut dianggap tidak lagi memiliki masa depan di London Barat.
Graham Potter pun akhirnya buka suara dan menjelaskan keputusannya.
"Aubameyang masih menjadi bagian dari rencana saya dan saya memiliki penjelasan akan hal itu," kata Graham Potter seperti dilansir BolaSport.com dari Metro.
Baca Juga: Dalam 3 Minggu ke Depan, Masa Depan Lionel Messi di PSG akan Segera Ditentukan
"Keputusan ini berat karena Aubameyang tidak bersalah, tetapi David Datro Fofana butuh menit bermain," ucap pelatih asal Inggris tersebut.
Potter menegaskan jika Aubameyang akan tetap berstatus sebagai pemainnya hingga kontraknya habis pada 30 Juni 2024.
Sang pelatih juga menenangkan suporter dengan menyebut strikernya akan terus berjuang untuk bisa bermain reguler.
Tambahan sembilan pemain baru membuat Potter kini memiliki skuad yang gemuk.
Oleh karena itu, ia harus mengorbankan beberapa pemain demi mendapatkan pilihan yang terbaik.
Sejumlah pemain senior harus menyadari jika mereka tidak aman dari proses rotasi skuad yang ada.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Metro.co.uk |
Komentar