Di skuad Albiceleste, Fernandez biasanya dipasang sebagai gelandang sentral atau pemain nomor 6.
Dialah yang menjadi jangkar dalam skema tiga midfielder ala Lionel Scaloni.
Adapun Mac Allister kerap berposisi di sebelah kiri Fernandez sebagai gelandang kiri, atau lazimnya pemain nomor 8 yang bergerak dari kotak penalti satu ke yang lainnya (box-to-box).
Kendati demikian, dalam praktiknya peran mereka dalam permainan itu komplementer; saling mengisi dan dapat saling menggantikan.
Karena itu, Souness lebih bisa memahami kalau Chelsea memilih Mac Allister daripada Fernandez.
Faktor pengalaman menghirup atmosfer Liga Inggris bersama Brighton selama tiga musim menjadi keunggulan gelandang bergaris keturunan Irlandia tersebut.
Baca Juga: Warren Zaire-Emery Abaikan Lionel Messi, Bocah 16 Tahun Jadi Pencetak Gol Termuda di Eropa
Souness menganggap Fernandez seharusnya sudah cukup dihargai 40 juta pounds karena potensinya, bukan memecahkan rekor sebagai rekrutan termahal dalam sejarah Liga Inggris.
Dengan kata lain, eks jagoan Liverpool pada 1978-1984 itu ingin mengatakan nilai transfer Fernandez kelewat mahal 66 juta pounds (1,1 triliun rupiah) dari estimasi harganya.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Dailymail.co.uk |
Komentar