BOLASPORT.COM - Agenda sprint race pada MotoGP 2023 masih menuai pro dan kontra. Salah satunya yang mempermasalahkan adalah pengamat, Carlo Pernat.
Sprint Race digelar sebagai ajang tambahan hiburan untuk para penggemar yang akan digelar di hari Sabtu setelah sesi kualifikasi.
MotoGP 2023 akan dihelat sebanyak 21 seri, artinya akan ada 42 balapan sepanjang musim dengan dua balapan di akhir pekan.
Format dari sprint race melangsungkan separuh dari jumlah lap utama dan pemenang akan mendapatkan 12 poin.
Akan tetapi, hal ini tentu sangat melelahkan bagi para pembalap.
Pembalap dituntut untuk bekerja keras sejak hari pertama hingga babak kualifikasi demi posisi yang bagus untuk memulai balapan di hari Minggu.
Baca Juga: Masih Sering Dibimbing, Francesco Bagnaia Akui Rossi Adalah Maestronya MotoGP
Oleh karena itu, Carlo Pernat menekankan bahwa belum ada solusi yang ditemukan dengan para pabrikan terkait masalah pelik pembayaran bonus untuk Sprint Race.
"Ada masalah besar di sini, bukan hanya satu masalah kecil," ujar Pernat kepada GPOne.
"Kami para manajer pasti akan bertemu. Saya telah berbicara dengan Albert Valera, yang menangani Aleix Espargaro dan Jorge Martin, serta manajer Vinales, Giovanni Balestra."
"Hanya manajer Quartararo, Eric Mahe, yang masih sedikit ragu-ragu saat ini."
"Tapi kami akan bertemu di Sepang dan membicarakan masalah pembayaran bonus untuk balapan sprint. Tidak mungkin para pembalap tidak mendapatkan uang," ujar Pernat.
Pernat yang juga merupakan manajer dari Enea Bastianini itu membeberkan bahwa pabrikan harus memahami hal ini.
Pembalap harus mendapatkan bayaran tambahan untuk melakukan Sprint Race.
"Pabrikan harus memahami bahwa para pembalap harus mendapatkan pembayaran bonus, bahkan setengah dari jumlah normal," ujar Pernat.
"Itu benar karena setengah poin juga diberikan. Perlu berhati-hati karena kami juga siap untuk pergi ke pengacara," kata Pernat.
Baca Juga: Marc Marquez Tetap Jadi Pembalap Terbaik pada MotoGP, Kalahkan Quartararo dan Bagnaia
"Pembayaran bonus disepakati secara kontrak per-balapan dan Sprint Race adalah balapan, bukan pertunjukan," ucapnya.
"Jadi mereka harus menemukan cara untuk membayar para pembalap, mungkin dengan sistem bonus yang berbeda yang tidak harus setengah dari apa yang biasanya mereka dapatkan untuk menang."
"Namun, harus ada bonus untuk finis di posisi 3 besar, itu jelas dari sudut pandang saya dan begitulah cara semua orang melihatnya jika mereka menjadi kami. Jadi akan ada diskusi, yang merupakan hal yang penting dan normal," tutur Pernat.
Pernat membeberkan bayaran tambahan tentu saja penting bagi pembalap.
Pasalnya fokus pembalap akan terpecah untuk memenang balapan utama.
"Para pembalap, tentu saja, semua setuju dengan kami. Ini adalah balapan yang diperhitungkan dalam kejuaraan dunia," kata Pernat.
"Anda bisa memenangkan atau kehilangan gelar karena balapan sprint," tegas Pernat.
"Situasi ini tampaknya perlahan-lahan akan sedikit teratasi, karena para produsen mulai memahami. Tapi saya melihat masa depan balapan sprint hanya dengan syarat, bagi saya ada tanda tanya besar di baliknya," ujar Pernat.
Baca Juga: Rivalitas Panas Dingin Francesco Bagnaia dan Enea Bastianini
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Speedweek.com |
Komentar