"Saya sudah memberikan segalanya, baik secara fisik maupun mental," ucap Varane seperti dilansir BolaSport.com dari ESPN.
"Namun, permainan level tertinggi sepak bola seperti mesin cuci. Pemain tampil terus-terusan tanpa berhenti," kata mantan bek tengah Real Madrid tersebut.
Varane mengeluhkan jadwal padat yang harus dijalani oleh setiap pesepak bola.
Jadwal padat ini membuat sang bek tengah merasa tercekik dan terkuras energinya.
Oleh karena itu, dia memilih menyerah dengan karier sepak bola internasional dan fokus ke level klub.
Lagipula, Varane sudah meraih prestasi tertinggi selama membela Les Bleus dalam satu dekade terakhir.
Dia menjadi bagian penting dari kemenangan timnas Prancis pada Piala Dunia 2018.
Baca Juga: Tanpa Kylian Mbappe, Achraf Hakimi Pesimistis PSG Bisa Jinakkan Bayern Muenchen
Empat tahun setelahnya, Varane kembali mengantar timnya ke babak final meski kalah dari timnas Argentina.
Varane memang belum memenangi gelar bergengsi lain seperti trofi Piala Eropa.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | ESPN.com |
Komentar