“Tapi, kami tetap berusaha tampil semaksimal mungkin dan permainan tim cukup bagus,” kata pemain timnas Brazil bertinggi 208 cm itu.
Isac yang baru pertama datang ke Indonesia itu menyebut kompetisi bola voli Proliga sangat ketat dan pemain-pemain lokal juga memiliki kualitas bagus.
“Saya cepat belajar dan beradaptasi dengan tim. Mereka juga menerima saya dengan sangat baik,” ujarnya.
Selain itu, Jakarta Pertamina Pertamax sebenarnya memiliki peluang bisa meraih poin penuh jika bisa mengambil set kedua. Mereka sudah unggul dulu 24-22, tetapi dua kali receive I Nyoman Julianta yang kurang bagus membuat lawan bisa menyamakan skor 24-24.
Sempat unggul lagi 25-24, lagi-lagi kesalahan dalam penerimaan bola servis mengharuskan Jakarta Pertamax kalah 25-27 dan tertinggal 0-2 dari STIN BIN.
Tim asuhan pelatih Putut Marhaento itu kemudian bangkit untuk memenangi set ketiga dan keempat saat performa lawannya menurun. Namun, momentum itu gagal dipertahankan pada set penentuan atau kelima hingga menyerah 11-15.
Putut mengakui Jakarta STIN BIN memang tim kuat dan bisa cepat bangkit ketika kondisinya tertekan. "Tim kami progresnya juga makin bagus dan mudah-mudahan pada sisa laga bisa mengambil kemenangan," tambahnya.
Hingga menyelesaikan sembilan laga, Jakarta Pertamax masih tertahan di peringkat tujuh dengan poin 6, sama dengan Palembang Bank Sumselbabel, dengan hasil dari dua kali kemenangan dan tujuh kali kalah.
Dengan lima laga tersisa, Antho Bertiyawan dan kawan-kawan masih memiliki peluang untuk bersaing memperebutkan satu tempat ke babak final four.
Baca Juga: Proliga 2023 - Kandaskan Kudus Sukun Badak, Jakarta LavAni Allo Bank Makin dekat ke Final Four
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Proliga.co.id |
Komentar