Ada delapan poin yang disebutkan Anjas Asmara terkait kritikan pedas kepada PSSI.
Poin pertama, bubarkan PSSI, kedua Tragedi Kanjuruhan, ketiga ada kerajaan di Federasi Sepak Bola Indonesia itu.
Poin keempat Ketua Umum PSSI saat ini tidak mengerti sepak bola, kelima banyak orang yang berbondong-bondong mau jadi pengurus PSSI.
Keenam, juara Liga 1 sudah diatur, ketujuh masyarakat Indonesia kecewa dengan PSSI.
Dan terakhir ia berbicara tentang Shin Tae-yong.
Anjas Asmara lebih menyoroti perihal adanya kerajaan di PSSI.
Ia mengatakan orang-orang yang saat ini bekerja di PSSI itu hanya memikirkan gaji, bukan prestasi.
Padahal seharusnya, lanjut Anjas Asmara, mereka itu harus berkorban demi masyarakat Indonesia agar bisa membawa tim Merah Putih berprestasi.
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar