Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Cerita Eks Legenda Timnas Indonesia Dua Kali Dapat Emas SEA Games, Minim Bonus tapi Banjir Prestasi

By Mochamad Hary Prasetya - Rabu, 8 Februari 2023 | 06:00 WIB
     Ilustrasi bendera Indonesia.
suryo
Ilustrasi bendera Indonesia.

BOLASPORT.COM - Mantan legenda timnas Indonesia, Ferryl Raymond Hattu, sangat prihatin dengan timnas Indonesia sekarang ini yang selalu gagal menjadi juara.

Padahal, dukungan penuh sudah diberikan ke timnas Indonesia, salah satunya lewat bonus.

Situasi ini berbeda ketika di zaman Ferryl Raymond Hattu.

Kapten timnas Indonesia itu bercerita bahwa ia dan rekan-rekannya terus berjuang mendapatkan gelar juara meskipun minim bonus dari pemerintah.

Ferryl Raymond Hattu dkk sukses membawa timnas Indonesia meraih medali emas SEA Games 1987 dan 1991.

Saat meraih medali emas SEA Games 1987, timnas Indonesia dikasih bonus sekitar Rp 200 juta.

Bonus besar itu diberikan karena timnas Indonesia juara dengan status tuan rumah.

Selanjutnya timnas Indonesia tampil di SEA Games 1989 Kuala Lumpur. 

Sayangnya, timnas Indonesia gagal mendapatkan medali emas.

Skuad Garuda hanya mendapatkan medali perunggu.

Baca Juga: Comeback Dramatis atas Persikabo 1973, Bhayangkara FC: Tidak Berhenti Berjuang Sampai Menit Berakhir

Meski gagal mendapatkan medali emas, timnas Indonesia kala itu diganjar bonus cukup besar.

Ferryl Raymond Hattu tidak menyebutkan nominalnya.

"Saya juga beruntung bisa menjadi kapten timnas Indonesia."

"Kami bisa membanggakan masyarakat Indonesia ya mungkin kami dapat bonus sekitar Rp 200 juta waktu SEA Games 1987."

"Lalu pada SEA Games 1989 kami dapat perunggu dan bonusnya juga gede," ucap Ferryl Raymond Hattu.

Baca Juga: Kabar Buruk, Persija Jakarta Harus Kehilangan Syahrian Abimanyu Selama 3 Pekan

Timnas Indonesia kembali bermain di SEA Games 1991 Manila.

Skuad Garuda kala itu lolos ke final dan sukses menjadi juara sehingga mendapatkan medali emas.

Ferryl Raymond Hattu bercerita sebelum berangkat ke Manila, Ketua Umum PSSI Kardono, mengatakan bahwa ia sedang tidak punya uang untuk memberikan bonus.

Kardono hanya menyiapkan uang bonus sebesar Rp 3 juta jika timnas Indonesia meraih medali emas.

"Pak Kardono hanya punya uang bonus Rp 3 juta, padahal SEA Games 1989 kami dapat perunggu dan bonusnya itu lima kali lipat dari SEA Games 1991," ucap Ferryl Raymond Hattu.

Baca Juga: Persib Bandung Konfirmasi Erick Thohir Aktif 5 Tahun di Sepak Bola Nasional sebagai Wakil Komisaris Utama

Ucapan Kardono itu rupanya membuat down salah satu pemain timnas Indonesia, Ferry Sandria.

Sampai di Manila, Ferryl Raymod Hattu mengumpulkan semua pemain timnas Indonesia.

Sebagai kapten tim, ia meminta jangan melihat bonus Rp 3 juta yang sangat kecil.

Tapi harus memikirkan mendapatkan emas di negara orang itu lebih berharga.

"Saya bilang jangan melihat Rp 3 jutanya, tapi ini kita menang dapat emas di negara orang, bukan di Jakarta seperti waktu 1987."

Baca Juga: Akhirnya! Thomas Doll Bertemu Tim Pelatih Timnas U-20 Indonesia Bahas soal Pemanggilan Pemain

"Saya yakinkan ke pemain karena kita sudah berlatih tiga kali dalam sehari meski bonus hanya Rp 3 juta."

"Terus saya tekankan lagi, mendapatkan emas di negara orang sampai mati tidak akan terlupakan, tidak pernah bisa dihapus dan akan diingat anak dan cucu kita."

"Kalau kemarin SEA Games 1987 dapat emas di Jakarta, ini kita harus juga dapat emas di Manila," ucap Ferryl Raymond Hattu.

Ferryl Raymond Hattu mengakui memang jelang tampil di SEA Games 1991 Manila, para pengurus PSSI sedang tidak ada uang.

Ia juga cerita bahwa IGK Manila selaku manajer timnas Indonesia tidak bisa kasih apa-apa jika mendapatkan medali emas.

Baca Juga: Kepada Media Spanyol, Luis Milla Buka Rahasia Keperkasaan Persib

"Pak Manila itu hanya punya badannya untuk selalu bersama kita, memang saat itu pada tidak ada uangnya."

"Pemain-pemain yang dipilih itu bukan grade A. Yang lolos itu grade B tapi fighting spiritnya grade A, sehingga kami punya kekompakan yang luar biasa," tutup Ferryl Raymond Hattu.

Medali emas SEA Games 1991 menjadi yang terakhir bagi timnas Indonesia mengukir prestasi.

Sampai saat ini, timnas Indonesia belum merasakan lagi medali emas meskipun sudah beberapa kali pergantian pengurus PSSI.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

REKOMENDASI HARI INI

Hasil Drawing UEFA Nations League - Italia Ketemu Jerman, Cristiano Ronaldo Diantar Menuju Gelar Penutup di Timnas Portugal

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
6
15
2
Man City
6
14
3
Arsenal
6
14
4
Chelsea
6
13
5
Aston Villa
6
13
6
Fulham
6
11
7
Newcastle
6
11
8
Tottenham
6
10
9
Brighton
6
9
10
Nottm Forest
6
9
Klub
D
P
1
Borneo
10
21
2
Persebaya
10
21
3
Persib
10
20
4
Bali United
10
20
5
Persija Jakarta
10
18
6
Arema
11
18
7
PSM
11
18
8
PSBS Biak
10
15
9
Persik
10
15
10
Persita
10
15
Klub
D
P
1
Barcelona
13
33
2
Real Madrid
12
27
3
Atlético Madrid
13
26
4
Villarreal
12
24
5
Osasuna
13
21
6
Athletic Club
13
20
7
Real Betis
13
20
8
Real Sociedad
13
18
9
Mallorca
13
18
10
Girona
13
18
Klub
D
P
1
Napoli
10
25
2
Inter
10
21
3
Atalanta
10
19
4
Fiorentina
10
19
5
Lazio
10
19
6
Juventus
10
18
7
Udinese
10
16
8
Milan
9
14
9
Torino
10
14
10
Roma
10
13
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
404
2
F. Bagnaia
388
3
M. Marquez
320
4
E. Bastianini
320
5
B. Binder
183
6
P. Acosta
181
7
M. Viñales
163
8
F. Morbidelli
140
9
F. Di Giannantonio
139
10
A. Espargaro
136
Close Ads X