Padahal, namanya sempat digadang-gadang sebagai calon pesepakbola hebat di masa depan.
Luqman pernah masuk dalam daftar 60 pemain muda paling berpotensi di dunia pada 2019 oleh The Guardian.
Dengan minimnya caps bersama KV Kortijk selama dua tahun, karier Luqman di Eropa dianggap tidak mengalami perkembangan.
Meski begitu, Luqman tidak menyerah dan rela dipinjamkan demi mendapat jam terbang lebih banyak.
Baca Juga: Bakal Main di Indonesia, Timnas U-20 Brasil Diperkuat Rekrutan Baru Chelsea Seharga Rp 292 Miliar
Berbeda dengan Luqman, Egy Maulana Vikri dan Witan Sulaeman justru memutuskan meninggalkan Eropa dan kembali ke Indonesia.
Padahal, Egy dan Witan memiliki jam terbang jauh lebih banyak ketimbang Luqman saat masih merumput di benua Biru.
Egy mengemas total 48 caps bersama Lechia Gdansk, FK Senica, dan FC ViOn Zlate Moravce.
Sementara Witan Sulaeman yang bertolak ke Eropa di tahun sama dengan Luqman berhasil mencatakan penampilan 15 kali lipat dari wonderkid Malaysia tersebut.
Witan membukukan 31 caps bersama FK Radnik, Lechia Gdansk, FK Senica, dan AS Trencin.
Kini, keduanya kompak membela klub Liga 1 2022/2023. Egy bergabung Dewa United, sedangkan Witan direkrut Persija.
View this post on Instagram
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar